Bisnis.com, SEMARANG - Negeri Tirai Bambu berpeluang menjadi pasar luas untuk industri tekstil dan produk tekstil atau TPT Jawa Tengah.
Setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir China menjadi salah satu pasar tradisional produk ekspor TPT Jateng, selain wilayah tujuan utama Amerika Serikat dan Jepang.
Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. Iwan Setiawan Lukminto mengatakan potensi pasar TPT Jateng terbuka luas di China dan Masyarakat Ekonomi Asean.
"Negara tujuan ekspor TPT dominasi AS, tetapi tujuan negara lain perlu dijaga sehingga pasar ekspor lebih multicountries, multi market, dan multi produk. Ini salah satu strategi Sritex," katanya dalam Outlook Ekonomi, Meneropong Ekonomi Jawa Tengah 2015 oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Bisnis, Rabu (3/12/2014).
Sritex sejauh ini tercatat sudah melakukan ekspor ke China berupa bahan baku, benang, dan kain mentah. Tahun depan siap menambah produk ekspor baru ke China berupa kain jadi dan produk garmen.
Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jateng Lilik Setiawan mengatakan ekspor TPT menjadi unggulan sehingga membutuhkan perhatian untuk terus berkembang dan tidak mengalami kejatuhan.
"Industri TPT memang besar tapi perlu diingat, kita pengonsumsi bahan baku yang besar juga. Negara utama tujuan ekspor tradisional memang sudah ada AS, China, Jepang, tapi perlu kelola pasar lain," ujarnya.
Secara umum, katanya, perkembangan ekspor Jateng tahun depan diperkirakan mengalami kenaikan signifikan didukung tumbuhnya permintaan pasar luar negeri.