Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Blusukan ke Kantor Pos Pantau Penyaluran Kompensasi Kenaikan BBM

Wakil Presiden Jusuf Kalla bluskan ke kantor pos Jl. Pemuda No. 79, Jakarta Selatan untuk memantau penyaluran dana kompensasi penaikan BBM bersubsidi sebesar Rp400.000 per rumah tangga sasaran.
Presiden Jokowi & Wakil Presiden Jusuf Kalla./Antara
Presiden Jokowi & Wakil Presiden Jusuf Kalla./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla bluskan ke kantor pos Jl. Pemuda No. 79, Jakarta Selatan untuk memantau penyaluran dana kompensasi penaikan BBM bersubsidi sebesar Rp400.000 per rumah tangga sasaran.

JK tiba di kantor Pos sekitar pukul 13:00 WIB. Dalam aksi blusukan tersebut, Kalla didampingi oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

"Ini hasil kita tarik subsidi dari orang yang mampu dan punya mobil, ke ibu. Setuju?" ujarnya kepada salah seorang warga yang menunggu proses pencairan dana kompensasi BBM, Rabu (19/11/2014).

Pertanyaan tersebut lantas disambut teriakan setuju dari masyarakat yang antusias. Dalam pemerintahan Jokowi-JK, dana kompenasasi penaikan BBM subsidi Rp2.000/liter disalurkan melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

PSKS disalurkan pemerintah kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran di seluruh Indonesia pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Dana Rp400.000/dua bulan tersebut mulai bisa dicairkan pada Selasa (18/11/2014) di sejumlah kantor pos sesuai jadwal.

Pencairan tersebut bertepatan dengan berlakunya harga baru BBM bersubsidi Rp8.500/liter untuk premium dan Rp7.500/liter untuk solar.

Dalam kunjungan tersebut, JK berbincang dengan Zaitun (53). Ibu rumah tangga yang membuka warung kecil-kecilan di rumahnya ini mengaku akan mengambil seluruh dana kompensasi tersebut.

"Untuk belanja pokok dan untuk tambah modal dagang kecil-kecilan. Ini lagi stroke," ujar Zaitun.

Usai blusukan tersebut, JK cukup puas lantaran proses yang cukup cepat. "Prosesnya cepat itu ibu-ibu tadi cairkan uangnya. Kira-kira 3-4 menit, tapi antrian tergantung situasi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper