Bisnis.com, JAKARTA-- Migrant CARE mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasukkan agenda perlindungan buruh migran menjadi prioritas pembahasan dalam Asean Summit di Myanmar.
Direktur Eksekutif Migran CARE, Anis Hidayah mengatakan pentingnya agenda tersebut karena sangat berkepentingan dalam memberikan pelindungan terhadap para tenaga kerja di luar negeri.
Dengan demikian, Presiden Jokowi harus mampu mencairkan kebekuan pembicaraan mengenai mekanisme perlindungan buruh migran dengan para pemimpin negara Asia Tenggara tersebut.
“Asean Declaration on Promotion and Protection the Rights of Migrant Workers 2007 harus segera dioperasionalkan melalui ASEAN Commission on Protection Migrant Workers,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/11/2014).
Dia menambahkan bahwa usulan tersebut merupakan salah satu cara untuk memastikan buruh migran tidak terpinggirkan, terutama dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015.
“Presiden Joko Widodo juga harus mengagendakan pertemuan dengan kepala negara tujuan buruh migran Indonesia di ASEAN yang dalam hal ini Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam,” ujarnya.
Presiden Jokowi dijadwalkan berada di Myanmar pada 11-13 November untuk menghadiri Asean Summit) di Nay Pyi Taw.
Selain bertemu dengan sembilan pemimpin negara, pertemuan puncak itu juga menghubungkan Asean dengan pemimpin negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, China, India, Australia, New Zealand dan Amerika Serikat.
Migran CARE: Jokowi Harus Bahas Perlindungan TKI
Migrant CARE mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasukkan agenda perlindungan buruh migran menjadi prioritas pembahasan dalam Asean Summit di Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Rustam Agus
Konten Premium