Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Ancam Sanksi Kader Tak Dukung Kenaikan BBM

PDI Perjuangan akan menjatuhkan sanksi kepada kader yang menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi setelah partai pemenang pemilu itu menyatakan mendukung penuh rencana pemerintah tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA--PDI Perjuangan akan menjatuhkan sanksi kepada kader yang menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi setelah partai pemenang pemilu itu menyatakan mendukung penuh rencana pemerintah tersebut.

"Ya, akan diberikan sanksi," kata politisi PDIP Tubagus Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senin (10/11/2014). Namun demikian, sebelum dukungan penuh itu diberikan, ujarnya, pemerintah wajib membicarakan rencananya tersebut bersama DPR.

Menurutnya, pemerintah mesti membeberkan dan memberikan alasan mengapa harga BBM harus dinaikkan. Hasanuddin mengakui partainya kini di posisi dilema atas kebijakan kenaikkan harga BBM yang tak populis tersebut.

"Bagi kader tidak ada pilihan (lain), harus didukung. Tentu pemerintah pun harus mau koordnasi dengan kami, fraksi-fraksi pendukung pemerintah. Harus jelas alasannya, kamikan dilematis. Sepuluh tahun (PDIP) bilang gak harus naik. Tapi kami harus tahu dulu alasan kenapa harus naik," ujarnya.

Dia menjamin sebagai partai pendukung PDI Perjuangan akan sepenuhnya berada di belakang pemerintah. Tubagus meyakini bahwa dukungan tersebut tidak akan merusak citra PDI Perjuangan di mata rakyat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper