Bisnis.com, AKARTA--PT Jabar Moda Transportasi akan memulai proyek pembangunan monorel Bandung Raya di Provinsi Jawa Barat sepanjang 90,28 kilometer dengan nilai investasi US$1,84 miliar.
Direktur PT Jabar Moda Transportasi (JMT), Endi Roswendi menyatakan saat ini pihaknya selaku perusahaan yang diberi penugasan oleh Pemprov Jabar untuk melaksanakan pembangunan proyek monorel masih mencari investor tambahan yang bersedia menyuntikkan dananya dalam pembangunan proyek tersebut.
Endi mengungkapkan untuk pembangunan proyek monorel Bandung Raya sebenarnya PT JMT telah menjalin kesepakatan atau Memorandum of Agreement (MOA) dengan dua perusahaan yaitu PT SII dan CMC asal China yang berkomitmen untuk turut berinvestasi dalam proyek monorel di Provinsi Jabar.
Namun, dukungan dari kedua perusahaan tersebut dinilai masih kurang untuk mendanai proyek monorel yang membutuhkan biaya sangat besar.
"Dana dari 3 perusahaan yang ada saat ini dinilai masih belum mencukupi. Kami saat ini masih terus melakukan promosi untuk mencari partner lain yang bersedia menanamkan modalnya," kata Endi kepada Bisnis, Minggu (9/11/2014).
Endi menegaskan, selain mencari investor tambahan. PT JMT saat ini juga tengah gencar mencari dukungan dana berupa pinjaman baik dari perbankan lokal maupun asing untuk mendanai proyek tersebut.
Rencananya, pihaknya akan mengajukan pinjaman sekitar 70 hingga 80% dari total nilai proyek, sedangkan sisa dana sebesar 30% berasal dari equity perusahaan.
Adapun, mengenai imbauan Pemprov Jabar kepada PT JMT untuk segera menyerahkan rencana bisnis (business plan). Dia menyatakan, pihaknya menargetkan baru dapat menyerahkannya dalam waktu enam bulan kedepan. Hal itu, disebabkan karena saat ini proses studi kelayakan atau feasibility study (FS) masih belum dirampungkan.
"Business plan diselesaikan kalau hasil FS sudah keluar, karena dari situ (hasil FS) baru bisa diketahui mengenai perhitungan teknik, finansial dan amdalnya (analisis dampak lingkungan)," ujarnya.
Meskipun demikian, dia mengaku penyusunan business plan ini tidak akan menghambat rencana pembangunan. Dia optimistis rencana pemancangan tiang pertama atau groundbreaking proyek monorel Bandung Raya tetap bisa dilaksanakan sesuai target awal, yaitu pada Juni 2015.
"Kami yakin rencana pembangunannya masih bisa on schedule, makanya saat ini semua prosesnya sedang dipercepat," ucapnya.
Mengenai rencana pembangunan monorel, Endi menjelaskan pembangunannya akan terbagi ke dalam lima fase. Kelima fase tersebut antara lain adalah fase I Leuwi Panjang-Tanjung Sari (28,95 km) dengan biaya investasi US$578,9 juta.
Fase kedua, Leuwi Panjang-Soreang (11,74 km), biaya investasi US$234,8 juta. Fase ketiga, Dago-Pasir Luyu atau Soekarno-Hatta (12,47 km) dengan biaya investasi US$295,7 juta.
Kemudian fase keempat Kopo-Cililin (24,67 km), biaya investasi US$493,4 juta dan fase kelima Gedebage-Majalaya (12,45 km) dengan biaya investasi US$210 juta.