Bisnis.com, PADANG - Konselor Kerja sama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia Bertrand de Hartingh memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Padang.
"Pemberian kuliah umum ini berbarengan dengan kegiatan peresmian Warung Prancis di Unand," kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama Unand Helmi, di Padang, Selasa (4/11/2014).
Dia menyebutkan tema dari kuliah oleh Konselor ini yakni tentang perkembangan pendidikan tinggi di negara Prancis. Dalam hal ini, akan dilihat perbandingan antara Indonesia dan Prancis dalam hal pendidikan, budaya, ekonomi dan teknologi.
Kuliah ini bertujuan menjaring pengetahuan mahasiswa lebih dalam tentang negara Prancis, skaligus melihat reaksi mahasiswa tersebut saat dibandingkan dengan negaranya.
Sasarannya, untuk memberikan contoh kepada mahasiswa tentang pendidikan tinggi yang baik di Eropa khususnya Prancis.
Dalam kuliahnya Bertrand de Hartingh mengatakan persepsi masyarakat Indonesia tentang pentingnya kebudayaan Prancis dalam masyarakatnya merupakan suatu kekeliruan. Menurutnya, teknologi dan ekonomi yang menjadi kepentingan utama masyarakat Prancis.
Dia mencontohkan adanya Menara Eiffel di Paris yang merupakan lambang karya seni terbaik dunia. Namun, bagi masyarakat Prancis, Menara Eiffel merupakan simbol perkembangan teknologi mutakhir dari para insinyur.
Masyarakat Prancis dewasa ini sangat memuja teknologi canggih. Tidak heran, banyak produk teknologi canggih dari Prancis yang tidak kalah dengan Jepang, Jerman, atau Amerika Serikat.
Beberapa contoh produk asli Prancis seperti pesawat Air Bus, dan teknologi permesinan. Meskipun begitu, pendidikan merupakan hal yang utama. Bagi masyarakat Prancis, pendidikan menjadi modal utama untuk mewujudkan tujuan dalam kehidupan.
Hal inilah yang menjadikan Prancis sebagai salah satu tujuan bagi mahasiswa seluruh dunia untuk menimba ilmu.