Bisnis.com, JAKARTA - Kisruh di DPR terkait dengan pemilihan ketua Komisi dan Alat Kelengkapan DPR masih berlangsung.
Kubu Koalisi Indonesia Hebat bahkan membentuk DPR tandingan untuk menghadapi Koalisi Merah Putih yang menyapu bersih pimpinan DPR dan AKD DPR.
Ahli Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra memberikan saran agar krisis di DPR cepat selesai.
"Ini saran saya untuk mengatasi krisis munculnya pimpinan DPR tandingan sekarang ini. Mohon dibaca utuh sampai selesai," ujarnya melalui akun Twitter miliknya @Yusrilihza_Mhd, Jumat (31/10/2014).
1. Munculnya pimpinan DPR tandingan telah membuat kisruh tidak saja di Dewan, tetapi berdampak pada penyelenggaraan negara.
2. Presiden dan DPR harus banyak bekerjasama dalam menjalankan mekanisme bernegara kita. Kisruh di DPR bisa berdampak luas bagi negara.
3. Saya sarankan agar Presiden Jokowi turun tangan menggunakan kewibawaannya untuk membantu nengatasi krisis di DPR.
4. Caranya ialah Presiden mengundang ketua-ketua partai yang fraksinya berseberangan di DPR dan mengajak untuk mencari jalan keluar dari krisis
5. Presiden gunakan pengaruh dan kewibawaannya untuk mengundang Megawati, Aburizal, Prabowo, SBY dll untuk bicara dari hati ke hati.
6. Kalau semua ketua partai ini sudah bicara, berembuk dan menyepakati jalan keluarnya, mereka wajib komunikasikan dg anak buahnya di DPR.
7. Saya yakin pada tingkat ketua-ketua partai ini kisruh pembagian jatah pimpinan DPR dapat diatasi dengan kompromi antara Ketua Partai.
8. Kalau para ketua sudah kompromi, saya yakin anak buah di DPR dapat dikendalikan dan ditenteramkan, sehingga krisis di DPR dapat diakhiri.
9. Tidak ada yang punya kewibawaan yang besar untuk mengundang para ketua partai itu kecuali seorang Presiden. Ini ujian besar bagi Jokowi.
10. Presiden bukan sekedar kepala eksekutif, tetapi di mata rakyat adalah "Bapak bangsa". Karena itu Presiden punya gezag atau kewibawaan
11. Inilah saatnya Presiden Jokowi menunjukkan kepada rakyat bahwa beliau mampu mengatasi keadaan apapun juga yang menimpa bangsa ini
12. Termasuk menengahi para politisi yg sedang bertikai memperebutkan jabatan. Ini harus dilakukan demi kebaikan kita sebagai sebuah bangsa.