Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Dipetisi Oleh Orang Ini Untuk Blusukan Ke Kebakaran Gambut

Presiden Joko Widodo diajak untuk blusukan ke lokasi kebakaran gambut di Riau.
KEBAKARAN HUTAN RIAU, KABUT ASAP, RIAU
KEBAKARAN HUTAN RIAU, KABUT ASAP, RIAU

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo diajak blusukan ke lokasi kebakaran gambut di Riau.

Seorang warga kepulauan Meranti di Riau, Abdul Manan (41), menjadi orang yang mempetisi Presiden Joko Widodo untuk blusukan ke lokasi kebakaran lahan gambut.

Selama 17 tahun terakhir, ia hidup dengan kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan. Dia melihat masyarakat sekitarnya mengungsi, sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan meninggalkan penghidupannya.

Petisi yang diunggah pada www.change.org/BlusukanAsap, telah mendapatkan 3.500 tanda tangan.

“Orang suka bercerita, Pak Jokowi dekat dengan rakyat, dan betul-betul mendengar. Suka blusukan. Mau tidak Pak Jokowi blusukan ke tempat kami? Langsung melihat hutan gambut, kebakaran, dan asapnya. Hanya dengan begitu Pak Jokowi bisa mengerti kehidupan kami sehari-hari dengan asap,” katanya, di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Dia menambahkan asap Riau menjadi penghambat utama cita-cita revolusi mental Indonesia. Manan berpendapat kabut asap yang telah ada selama 17 tahun ini memiliki konsekuensi buruk terhadap kesehatan fisik, mental dan pendidikan 1 generasi. Ia mengatakan Revolusi Mental terancam menjadi disabilitas mental.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya pun pada hari kerja pertamanya mendapatkan ratusan tweet terkait ajakan #BlusukanAsap ini.

Dalam konferensi pers yang diadakan Walhi, Greenpeace, dan Yayasan Perspektif Baru (YPB), Abetnego Tarigan, Longgena Ginting, dan Wimar Witoelar mendukung petisi Abdul Manan, dan akan membantu dengan langsung menyurati Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Walhi Nasional Abetnego Tarigan mengataka hal ini adalah sebuah potensi prestasi bagi Jokowi. Menurutnya, indikator utama yang bisa dipakai adalah dalam waktu satu tahun, tidak ada lagi asap.

“Jangan sampai orang Riau menganggap udara Jakarta lebih segar dari udara Riau,” lanjutnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Giras Pasopati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper