Bisnis.com, JAKARTA—Ogilvy and Mather Indonesia mengajak masyarakat memberikan dukungan pada para tuna rungu yang tengah memperjuangkan agar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) menjadi bahasa resmi mereka.
Selama ini, bahasa resmi tuna rungu yang diakui pemerintah adalah Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Padahal, SIBI diciptakan oleh orang dengar dan tidak melibatkan tuna rungu. BISINDO sendiri lebih mudah dipahami karena berkembang secara alami di kalangan tuna rungu.
Managing Director Ogilvy Public Relations & Head of Corporate Communications and Business Development Ogilvy and Mather Indonesia Marianne Admardatine mengatakan lewat website www.dukungbisindo.com, pihaknya menargetkan dapat menjaring hingga satu juta dukungan dari masyarakat.
“Dukungan dari masyarakat itu nantinya jadi modal kami untuk menyampaikan pada Presiden Jokowi,” katanya, Kamis (23/10/2014).
Menurut Marianne, pihak dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) telah meminta pemerintah mengakui BISINDO sejak 33 tahun lalu.
Oleh karena itu, dia mengharapkan pemerintah baru sesegera mungkin mengakui BISINDO sebagai bahasa resmi.
Sementara itu, salah satu penyandang tuna rungu Panji Surya Putra mengatakan BISINDO lebih mudah dimengerti oleh tuna rungu jika dibandingkan dengan SIBI.
“Orang Indonesia harus membantu memberikan dukungan, karena jika BISINDO sudah diakui pemerintah, tuna rungu pasti akan bertambah wawasannya,” kata anak ketiga artis Dewi Yull tersebut.