Bisnis.com, BANDUNG - SCG menargetkan pembangunan pabrik semen pertama di Sukabumi dapat selesai pada tahun depan dan mulai beroperasi atau melakukan produksi dalam waktu pertengahan 2015.
Atthapol Phongharoensuk, Branding & Marketing Manager SCG Cement-Building Material, mengatakan perusahaan secara serius masuk dalam unit bisnis semen di Indonesia dengan menginvestasikan modal US$ 356 juta pada pembangunan pabrik tersebut.
"Pabrik yang sedang dalam proses pembangunan di Sukabumi ini merupakan pabrik semen pertama SCG yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun depan dan memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Bukan tanpa alasan, perusahaan melihat adanya potensi pasar yang cukup besar pada pasar semen di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (23/10/2014).
Produk semen SCG merupakan produk semen kelas premium yang ditawarkan dengan harga kompetitif, mengingat perusahaan berusaha menjaga kualitas yang diberikan kepada konsumen.
Dia mengatakan seperti yang dikemukakan Asosiasi Semen Indonesia, pangsa pasar semen di Indonesia terus mengalami pertumbuhan sekitar 3%-4% setiap tahunnya. Sementara pada tahun ini, pertumbuhan diprediksi mencapai 5% dengan semakin banyaknya proyek konstruksi infrastruktur dan manufaktur yang dilakukan di Indonesia.
Saat ini, semen SCG di Indonesia masih didapatkan dengan impor dari Thailand sejak pertengahan tahun 2014 sebagai bentuk pra-marketing perusahaan hingga pabrik SCG di Sukabumi beroperasional sesuai dengan yang diharapkan.
"Di pasar semen Indonesia, SCG terbilang menjadi pemain baru dan tidak akan bersaing dengan banyak pemain yang sudah ada. Dengan harga yang kompettitif dan tidak menyasar low market kami memiliki nilai dan inovasi yang kuat untuk merebut pangsa pasar produk semen di Tanah Air."
Pabrik Semen SCG di Sukabumi Ditarget Selesai Tahun Depan
SCG menargetkan pembangunan pabrik semen pertama di Sukabumi dapat selesai pada tahun depan dan mulai beroperasi atau melakukan produksi dalam waktu pertengahan 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ria Indhryani
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium