Bisnis.com, JAKARTA—Menlu Rusia Sergei Lavrov menyatakan pihaknya tidak akan menerima syarat yang ditetapkan untuk mengakhiri sanksi setelah perundingan di Italia gagal menghasilkan terobosan untuk mendukung gencatan senjata pada konflik Ukraina.
Rusia diminta untuk mematuhi sejumlah kriteria sebelum AS dan sekutunya menghapus sanksi, ujar Lavrov dalam satu wawancara televisi. Sementara itu, sejumlah ledakan terdengar di kota Donesk, Ukraina sepanjang hari kemarin setelah sebelumnya sebuah tembakan menewaskan empat orang dan melukai sembilan lainnya, menurut pejabat setempat sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (20/10/2014).
AS dan Uni Eropa menerapkan sanksi pada sejumlah pejabat Rusia dan perusahaan milik negara itu setelah Rusia menganeksasi Crime pada Maret lalu. Selain itu, pada Juli pesawat Malaysia ditembak jauh yang diduga dilakukan oleh Rusia.
Sejumlah negara sahabat Rusia dan kalangan pebisnis menyebutkan bahwa sanksi yang bertujuan untuk menghukum negara itu hingga bangkrut telah gagal.
“Kami menanggapinya sederhana saja: kami tidak setuju dengan dengan kriteria dan persyaratan yang diajukan,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa Rusia telah berbuat banyak melebihi siapa pun untuk menyelesaikan krisis di Ukraina.