Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Sentil Pemda Soal Anggaran Pendidikan Jumbo Tapi Tak Tepat Sasaran

Presiden Prabowo Subianto menyoroti inefisiensi penggunaan anggaran pendidikan, meskipun alokasinya besar, bahkan mencapai 22% dari APBN 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto melantik gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk Provinsi Papua Pegunungan dan Kepulauan Bangka Belitung di Istana Negara, Kamis (17/4/2025). JIBI/Akbar Evandio
Presiden RI Prabowo Subianto melantik gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk Provinsi Papua Pegunungan dan Kepulauan Bangka Belitung di Istana Negara, Kamis (17/4/2025). JIBI/Akbar Evandio

Bisnis.com, BOGOR — Presiden Prabowo Subianto menyoroti anggaran pendidikan yang jumbo namun seringkali manfaatnya tidak sampai ke target penerima. 

Hal itu disampaikan Prabowo pada peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden yang bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). 

"Apakah anggaran pendidikan yang begitu besar sudah bertahun-tahun, sampai atau tidak ke alamat yang seharusnya ditujukan? Kita masih melihat begitu banyak sekolah-sekolah yang rusak, padahal kalau kita buka-bukaan, anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya, WC-nya satu, bagaimana bisa," ujarnya di di SDN Cimahpar 5, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). 

Prabowo memaparkan  anggaran pendidikan selalu mendapatkan porsi terbesar di APBN dari tahun ke tahun. Apalagi, dia mengeklaim besaran anggaran pendidikan pada APBN pertama pemerintahannya merupakan tertinggi dalam sejarah, atau mencapai 22%. 

Oleh sebab itu, dia mengingatkan tanggung jawab pemerintah daerah terkait dengan penggunaan anggaran yang telah disediakan. "Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemda, wali kota, bupati, gubernur bersama-sama. Saya memang menetapkan anggaran, saya kira cukup besar untuk perbaikan sekolah-sekolah tapi tidak cukup," jelasnya. 

Jika diperinci, empat PHTC Presiden bidang pendidikan yang diluncurkan sore ini meliputi berbagai program. Pertama, revitalisasi pendidikan dengan anggaran Rp16,9 triliun. Targetnya yakni 11.440 satuan pendidikan. 

Kedua, digitalisasi pendidikan. Bentuk konkretnya, pemerintah akan menyediakan smartboard dan televisi di setiap sekolah. Anggaran yang disediakan mencapai Rp2 triliun untuk 15.000 satuan pendidikan di Indonesia. 

Ketiga, bantuan kepada setiap guru honorer sebesar Rp300.000 per bulan. Program ini akan dimulai pada tahun ajaran baru yakni Juli 2025, untuk 310.000 guru di Indonesia. 

Keempat, bantuan pendidikan untuk studi D4 dan S1 para guru-guru yang belum mengenyam pendidikan hingga tingkat D4 maupun S1. Bantuan yang disalurkan adalah Rp3 juta untuk per semester program pendidikan, untuk 12 juta guru di Indonesia.

"Kita akan mulai dalam waktu tidak terlalu lama, saya harap dua bulan sekolah-sekolaj pertama menerima layar-layar televisi tersebut. Kita berharap sasaran saya dalam satu tahu, pertengahan 2026 semua sekolah di Indonesia bisa mendapatkan layar televisi tersebut," ucap Prabowo. 

Adapun Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut anggaran yang disiapkan berasal dari anggaran kementeriannya. "Ya itu anggaran dari kita," kata Mu'ti di tempat yang sama. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper