Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat menyiapkan strategi untuk meningkatkan daya saing petambak ikan budidaya di kawasan itu saat pasar bebas Asean tahun depan.
Kepala Diskanlut Jabar Jafar Ismail mengatakan saat ini pihaknya tengah menjalankan program cara budidaya ikan yang baik (CBIB) dan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) terhadap petambak di kawasan itu.
Dengan program tersebut, ujarnya, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petambak ikan saat menghadapi pasar bebas Asean.
“Program tersebut untuk mengetahui benih apa yang dipakai, cara membudidayakan ikan, hingga pemasaran yang dilakukan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (16/10/2014).
Menurutnya, nantinya komoditas perikanan harus diketahui pasti kualitas pembenihan serta budidayanya agar punya daya saing.
Oleh karena itu, sangat penting untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitasnya mengingat petambak mau tidak mau harus berdaya saing saat pasar bebas Asean dimulai.
Selain itu, katanya, pihaknya saat ini sudah membuat klasterisasi budi daya perikanan di wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Cianjur.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya, pengolah, dan pemasaran hasil perikanan,” kata Jafar.
Jafar menjelaskan perikanan yang saat ini lebih banyak dibudidayakan yakni lele, bandeng, dan nirwana.
“Klasterisasi ikan lele di Kabupaten Bogor misalnya, sekarang produksinya sudah merambah ke Kalimantan dan Sulawesi,” katanya.
Djafar mengatakan produksi ikan budidaya dan tangkap pada kuartal II/2014 mencapai 60% dari target yang telah ditetapkan sepanjang 2014 mencapai 1,1 juta ton.
“Untuk produksi ikan kuartal III masih dalam tahap penghitungan, kami optimistis target tahun ini akan terlampaui,” ujanya.
Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jawa Barat menilai menghadapi pasar bebas Asean 2015 pemerintahan baru harus mampu menghadapi persaingan antar-negara Asean.