Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berawal dari Sepak Bola, Hubungan Albania vs Serbia Kian Memanas

Menteri Dalam Negeri Serbia mengatakan pada Kamis (16/10/2014) bahwa Albania tidak cukup dewasa untuk bergabung dengan komunitas Eropa, memanaskan perang kata-kata di atas sebuah aksi drone yang memaksa pertandingan sepak bola antara negara-negara Balkan dibatalkan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BELGRADE - Menteri Dalam Negeri Serbia mengatakan pada Kamis (16/10/2014) bahwa Albania "tidak cukup dewasa" untuk bergabung dengan komunitas Eropa, memanaskan perang kata-kata di atas sebuah aksi drone yang memaksa pertandingan sepak bola antara negara-negara Balkan dibatalkan.

Pertandingan Albania vs Serbia pada Rabu (15/10/2014) pagi dibatalkan setelah terjadi bentrok antara kedua kesebelasan itu dengan para fans. Pertandingan itu merupakan kualifikasi Piala Eropa 2016.

Pernyataan Menteri Nebojsa Stefanovic ini menimbulkan keraguan lebih lanjut pada kunjungan yang dijadwalkan oleh Perdana Menteri Albania Edi Rama ke Belgrade minggu depan - yang pertama oleh seorang pemimpin Albania dalam hampir 70 tahun.

Sebuah pesawat tak berawak dikendalikan remote-membuntuti bendera "Albania" memicu perkelahian antara pemain dan masuknya fans ke dalam lapangan saat pertandingan pada menit ke-44.

Pertandingan itu dibatalkan saat skor 0-0, dengan masing-masing pihak menyalahkan yang lain. Serbia memanggil duta besar Albania pada Rabu dan mengeluarkan protes resmi.

Kedua negara itu telah lama memiliki hubungan yang bergolak.

"Laporan oleh para pemimpin dari pemerintah Albania menunjukkan bahwa mereka tahu provokasi seperti sedang dipersiapkan", Stefanovic mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Jika Albania percaya bahwa nilai-nilai Eropa adalah nilai-nilai yang disebut 'Albania', maka Republik Serbia tidak dapat berbagi mereka dengan cara apapun, dan karenanya kami percaya bahwa mereka tidak cukup matang sebagai sebuah negara untuk bergabung dengan keluarga Eropa."

Badan sepak bola Eropa, UEFA, telah membuka proses disipliner terhadap asosiasi sepak bola kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper