Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Prodemokrasi Hong Kong: Diduga Ada Campur Tangan Asing, China Blokir Situs Berita Asing

Sensor China telah memblokir website nasional Inggris BBC menyusul ketegangan yang meningkat di Hong Kong antara demonstran pro-demokrasi dan polisi.
Ratusan pengunjuk rasa memblokir jalan utama di distrik Mongkok perbelanjaan Hong Kong/Reuters
Ratusan pengunjuk rasa memblokir jalan utama di distrik Mongkok perbelanjaan Hong Kong/Reuters

Bisnis.com, SHANGHAI - Sensor China telah memblokir website nasional Inggris BBC menyusul ketegangan yang meningkat di Hong Kong antara demonstran pro-demokrasi dan polisi.

Kantor berita itu mengatakan bahwa langkah tersebut tampaknya "sensor yang disengaja". Tidak dikatakan faktor apa yang mendorong Beijing melakukan tindakan tersebut yang juga menutup situs-situs New York Times, Bloomberg Newswire dan situs BBC berbahasa China.

"BBC mengecam keras setiap upaya untuk membatasi akses gratis ke berita dan informasi dan kami memprotes kepada pihak berwenang China. Hal ini tampaknya menjadi sensor yang disengaja," kata Peter Horrocks, direktur BBC World Service Group.

Website berbahasa Inggris BBC masih dapat diakses di China pada Kamis pagi.

Di Hong Kong, polisi menggunakan semprotan gas air mata pada Kamis pagi untuk menghentikan demonstran pro-demokrasi yang memblokir jalan utama.

Hong Kong adalah Daerah Administratif Khusus China.

Seorang pejabat Cina mengatakan kepada media asing di Hong Kong pada hari Rabu bahwa China telah melihat campur tangan dalam protes pro-demokrasi di kota ini dari kekuatan luar dan meminta wartawan internasional melaporkan "obyektif".

Awal bulan ini pengadilan China mengeluarkan aturan baru keras atas apa yang "netizens" bisa katakan dan lakukan secara online, merupakan cerminan dari keinginan Beijing untuk mempengaruhi pendapat umum, baik online maupun offline.

Ini bukan pertama kalinya BBC telah diblokir di China. Pada 2010, situs berita itu diblokir selama beberapa hari, yang bertepatan dengan upacara penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian untuk aktivis China Liu Xiaobo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper