Bisnis.com, JAKARTA - Jajak pendapat yang dilakukan Harvard University mengungkap kekhawatiran mayoritas masyarakat Amerika Serikat percaya virus Ebola yang mematikan dapat ditularkan melalui bersin atau batuk.
Sekitar 85% dari orang-orang yang merespons jajak pendapat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard mengatakan mereka berpikir penyakit itu menyebar melalui perantaraan bersin atau batuk, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap bahwa jenis transmisi sebagai tidak mungkin.
"Tertularnya perawat di Dallas yang merawat pasien Ebola pertama kali didiagnosa di AS, kemungkinan menyuarakan menyuarakan keprihatinan 'tentang bagaimana virus ini ditularkan,' kata Gillian SteelFisher, seorang peneliti Harvard.
"Fakta bahwa Ebola telah menyebar dalam konteks ini menimbulkan pertanyaan bagi orang-orang," tambahnya.
"Ada banyak ketidakpastian tentang bagaimana Ebola sedang tersebar di masyarakat dan mereka pada dasarnya mengatakan mereka percaya ada kemungkinan akan menyebar dengan cara apapun yang tampaknya logis untuk mereka, tanpa mengetahui mekanisme penularan."
Jajak pendapat dari 1.004 orang dewasa AS dilakukan pada 8-12 Oktober, satu periode yang mencakup pengungkapan fakta bahwa perawat Texas terinfeksi penyakit itu, tetapi sebelum terungkap pada Rabu bahwa seorang perawat kedua telah didiagnosis dengan Ebola.
Ebola ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang sakit dengan penyakit dan mewujudkan gejala, menurut pejabat kesehatan masyarakat.
Meskipun terjadi kematian seorang perawat yang merawat, sekitar 80% responden mengatakan mereka percaya seseorang di antara masyarakat mereka cenderung bertahan hidup dengan Ebola jika mereka menerima langsung perawatan medis. Jajak pendapat ini memiliki batasan kesalahan 3,6% poin.
Sekitar 38% responden mengatakan mereka khawatir bahwa mereka atau anggota keluarga dekat mungkin jatuh sakit dengan Ebola pada tahun mendatang, naik dari 26% dari yang menyatakan khawatir dalam jajak pendapat Agustus.(ant/yus)