Bisnis.com, SURABAYA--Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membuka pintu terhadap Partai Persatuan Pembangunan jika ingin bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo tersebut.
"Kalau PPP mau bergabung ke KIH kami membuka pintu, karena KIH itu prinsipnya adalah terbuka," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo usai pembukaan muktamar PPP di Surabaya, Rabu (14/10/2014)
Pembukaan muktamar PPP dihadiri pimpinan dari beberapa partai anggota KIH. Mereka adalah Ketua DPP Partai NasDem Ferry Mursidan Baldan, Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hanif Dakhiri, dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo.
Kehadiran pimpinan partai-partai politik anggota KIH pada pembukaan muktamar PPP di Surabaya menjadi isyarat bahwa KIH akan menerima PPP.
Menurut Tjahjo, keinginan PPP untuk bergabung atau tidak bergabung dengan KIH itu merupakan pilihan politik PPP.
Ketika ditanya, kehadirannya pada pembukaan muktamar PPP, Tjahjo mengatakan, dirinya hadir mewakili partai karena diundang oleh panitia muktamar.
"Sesama partai politik itu terus membangun komunikasi. PDI Perjuangan sudah membangun komunikasi politik dengan PPP sejak kepemimpinan Pak Hamzah Haz," katanya.
Kalau saat ini PPP memiliki keinginan untuk mendukung pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo, itu karena komitmennya untuk membangun bangsa.
Ketika ditanya perihal pernyataan presiden terpilih Joko Widodo yang akan memberikan satu kursi menteri kepada PPP jika bergabung ke KIH, Tjahjo enggan menjawabnya.
"Saya tidak tahu itu, silakan tanya ke Pak Jokowi," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PPP, Emron Pangkapi, saat memberikan sambutan juga mengisyaratkan PPP siap bergabung ke KIH.
Emron juga sempat melontarkan beberapa pantun di antaranya adalah, "PPP akan lebih mantap jika berada di Indonesia Hebat".
Koalisi Indonesia Hebat Buka Pintu Bila PPP Ingin Bergabung
Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membuka pintu terhadap Partai Persatuan Pembangunan jika ingin bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
54 menit yang lalu
Prabowo Beri 'Lampu Hijau' Pemulangan Tahanan Bali Nine dan Mary Jane
2 jam yang lalu