Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik pertanyaan yang kurang tajam dalam debat pemilu presiden 2014.
Presiden mengatakan debat presiden dan wakil presiden adalah momentum penting dalam proses pemilu.
Pada kesempatan tersebut, pemilih berkesempatan menilai langsung kemampuan pasangan calon dalam menjalankan tugas kenegaraan dan tugas pemerintahan.
“Agar rakyat di dalam memilih siapa yang dikehendaki lebih rasional, dan tidak terlalu emosional,” kata SBY dalam pembukaan rapat evaluasi dan laporan penyelenggaraan Pemilu 2014 di Istana Negara, Selasa (14/10/2014).
SBY menyayangkan pelaksanaan debat Pemilu 2014 yang dia nilai kurang menggali kemampuan kedua pasangan calon. Pertanyaan dalam lima debat tersebut, menurutnya, kurang tajam dan fokus.
Pertanyaan dalam debat, tegasnya, harus lebih spesifik pada pekerjaan sehari-hari presiden dan wakil presiden, bukan hanya mengenai visi dan misi pasangan calon.
“Pertanyaannya harus tajam, fokus, dan menukik. Yang ditanyakan jika yang bersangkutan memimpin negara, memimpin pemerintahan, mengerti tugas presiden itu apa,” kata SBY.