Bisnis.com, JAKARTA– Pada Sabtu (11/10/2014), pemerintah Amerika Serikat akan kembali menerapkan pengawasan berlapis di bandara internasional John F. Kennedy, untuk mengantisipasi masuknya virus ebola yang tengah mewabah di kawasan Afrika Barat.
Bandara internasional yang biasa disingkat JFK Airport ini menjadi bandara pertama dari lima bandara yang akan menerapkan screening ketat terhadap para pelancong dari kawasan Afrika Barat seperti Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Tiga negara ini merupakan kawasan terdampak terparah virus mematikan itu dengan korban kematian disinyalir lebih dari 4.000 jiwa.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan setelah menerapkan pengawasan berlapis ddi JFK Airport, minggu depan sistem yang sama juga akan diterapkan di empat bandara lain yang disinyalir menjadi pusat landasan para pelancong dari kawasan Afrika. Yaitu Newark Liberty, Washington Dulles, Chicago O'Hare dan Hartsfield-Jackson Atlanta.
“Kami harus melindungi masyarakat Amerika atas ancaman virus tersebut, meskipun kami harus menempuh pengetatan yang berlapis,” ungkap Juru Bicara CDC Jason Mc Donald seperti dikutip Reuters, Sabtu (11/10/2014).
Dia mengungkapkan screening berlapis itu akan mendeteksi tanda-tanda adanya potensi sesorang mengidap virus itu. Mereka (para pelancong dari Afrika), akan diberi pertanyaan terkait kesehatannya dan kemungkinan melakukan kontak dengan seorang penderita ketika di Afrika.
Jason mengemukakan pihak berwenang menggunakan alat FDA infrarred suhu yang terbaru. Staff kesehatan akan memeriksa elevasi suhu para pelancong yang pernah melakukan perjalanan atau sempat berhenti di negara-negara kawasan Afrika Barat.