Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebanyak 70% Remaja Merokok Terpengaruh Iklan

Iklan rokok yang banyak ditayangkan di billboard, televisi, di bioskop, di jalanan baik di desa dan di kota, seluruh Indonesia, telah memicu remaja untuk merokok.
Bisnis.com, JAKARTA--Iklan rokok yang banyak ditayangkan di billboard, televisi, di bioskop, di jalanan baik di desa dan di kota, seluruh Indonesia, telah memicu remaja untuk merokok.
 
"Iklan rokok telah memicu banyak orang termasuk anak-anak dan remaja untuk merokok. Bahkan mendorong mereka kembali merokok setelah berhenti," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, usai meluncurkan iklan layanan masyarakat (ILM) Masyarakat Korban Rokok di Jakarta, Jumat (10/10/2014).
 
Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey (2009), kata Menkes, sebanyak 89,3% remaja Indonesia melihat iklan rokok di billboard, sebanyak 76,6% di media cetak, dan 7,7% pernah menerima rokok gratis.
 
Sementara itu studi Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (UHamka) dan Studi Komnas Anak (2007) menyebutkan bahwa 70% remaja mengaku mulai merokok karena terpengaruh oleh iklan.
 
Sebanyak 77% mengaku iklan menyebabkan mereka untuk terus merokok, dan 57% mengatakan iklan mendorong mereka untuk kembali merokok setelah berhenti.
 
Untuk itu Menkes mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung, dan menyukseskan upaya pengendalian tembakau.
 
"Mari kita ubah norma dalam masyarakat agar merokok tidak lagi menjadi norma sosial yang lazim, dan yang dapat diterima. Mari kita ubah perilaku terkait dengan tembakau, dan terkait dengan merokok yang sangat merugikan kesehatan individu, masyarakat, dan negara ini," ungkap Menkes.
 
Enrico Aditjondro dari World Lung Foundation (WLF), mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan membuat kampanye nasional media masa anti tembakau.
 
Kampanye bertema Berhenti menikmati rokok sebelum rokok menikmati anda, telah dirancang untuk meningkatkan kepedulian terhadap bahaya merokok.
 
Menurut dia, penayangan kampanye ILM tersebut diselaraskan dengan #30HariTanpaRokok, inisiasi nasional berhenti merokok.
 
"Iklan ini ditayangkan di beberapa stasiun televisi nasiomal di Indonesia, YouTube, dan sejumlah bioskop yang ikut berpartisipasi selama empat minggu," kata Peter Baldini, Chief Executive WLF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper