Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalimantan Barat Waspadai Kemungkinan Wabah Demam Berdarah

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mengantisipasi merebaknya wabah demam berdarah dengan melakukan beberapa langkah.
 Pengasapan sebagai salah satu pencegahan wabah demam berdarah. /
Pengasapan sebagai salah satu pencegahan wabah demam berdarah. /

Bisnis.com, PONTIANAK -- Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mengantisipasi kemungkinan merebaknya wabah demam berdarah dengan melakukan beberapa langkah.

 

Kepala Diskes Provinsi Kalbar Andy Jap mengatakan tahun ini menyerukan kepada pemerintah daerah di 14 kabupaten dan kota mengajak masyarakat berpartisipasi memperhatikan lingkungan sekitarnya.

 

"Pemda dan masyarakat menjaga lingkungan supaya tidak ada sarang nyamuk dengan gerakan menguras penampungan air, menutup wadah supaya nyamuk tidak bertelur, dan terakhir mengubur genangan air supaya nyamuk tidak berkembang biak," kata Andy Jap, Selasa (7/10/2014).

 

Selain itu, langkah yang lain, dengan melakukan fogging atau pengasapan di rumah penduduk yang berpotensi munculnya nyamuk penyebar demam berdarah.

 

Langkah berikutnya, Andy mengimbau kepada masyarakat selalu waspada dengan peringatan dini terhadap keluarga yang kemungkinan mengidap penyakit demam berdarah.

 

"Jangan sampai terlambat dibawa ke rumah sakit. Karena pendarahan demam berdarah itu biasanya dari dalam. Jadi sedini mungkin kita mencegahnya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper