Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang MEA 2015: Apindo Malang Dukung Pelatihan Tenaga Kerja

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Malang mendukung usulan untuk melatih tenaga kerja di perusahaan anggota asosiasi tersebut agar lebih professional untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, MALANG—Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Malang mendukung usulan untuk melatih tenaga kerja di perusahaan anggota asosiasi tersebut agar lebih professional untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Sekretaris Dewan Pengurus Kabupaten Apindo Malang Samuel  Molindo mengatakan dengan berlakunya MEA 2015 maka perusahaan dituntut bisa lebih efisien agar dapat bersaing dengan mitra mereka dari negara-negara ASEAN.

Agar efisien, maka pekerjanya harus bagus, terlatih, terutama dalam pengusahaan teknik produksi dan manajemen.

“Tanpa adanya MEA 2015 pun, perusahaan terus melatih pekerjanya agar dapat merespon perkembangan teknologi produksi,” kata Samuel di Malang, Selasa (30/9/2014).

Perusahaan-perusahaan yang rajin dalam melakukan pelatihan atas pekerjanya, terutama perusahaan padat modal.

Pelatihan sumber daya manusia (SDM) perusahaan tidak dapat dihindari terkait dengan begitu cepatnya berkembangan teknologi, terutama terkait dengan teknologi produksi dan teknologi informasi.

Perkembangan tersebut harus direspon perusahaan dalam bentuk pemberian pelatihan pada pekerjanya.

Selain di bidang teknik, pelatihan pekerja terutama pada aspek manajmen.

“Pelatihan terutama pada pegawai level menengah. Mereka kemudian diminta menularkan ke pekerjanya di bawahnya,” ujarnya.

Dengan adanya pekerjanya yang terlatih, justru mendorong perusahaan lebih efisien, baik dari sisi produksi maupun penggunaan bahan-bahan.

Efisiensi dibutuhkan karena biaya-biaya perusahaan tiap meningkat, terutama terkait dengan upah pekerja.

Pelatihan lain yang sering dilakukan perusahaan, terkait dengan masalah lingkungan. Pengawasan pemerintah terhadap lingkungan di perusahaan saat ini sangat ketat.

Dengan begitu, maka perusahaan harus serius menangani analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal)-nya.

“Kalau perusahaan padat karya, biasanya mereka justru berkonsentrasi pada bidang pemasaran,” ujarnya.

Dia mencontohkan, perusahaan rokok (PR). Dengan adanya regulasi dari pemerintah yang sangat ketat dari pemerintah, terutama hambatan di bidang periklanan, maka untuk menggenjot penjualan, PR banyak merekrut tenaga pemasaran.

Dana yang sebelumnya disalurkan untuk belanja iklan kini dialihkan untuk belanja pelatihan tenaga pemasaran PR.

Menurut dia, dari 300 perusahaan anggota Apindo Malang, sekitar 30% diantaranya telah melakukan pelatihan kepada pekerjanya.

Seperti diberitakan, kalangan pengusaha diminta memberikan training dan pembekalan terhadap seluruh pekerja sebagai salah satu upaya peniongkatan kompetensi guna memenuhi standarisasi tenaga kerja jelang MEA tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper