Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS UKRAINA:Gencatan Senjata Dilanggar, Jumlah Korban Tewas Bertambah

Jumlah korban tewas tentara Ukraina tercatat yang paling banyak sejak penandatanganan gencatan senjata 5 September lalu setelah bentrok dengan pemberontak pro Rusia tak terhindarkan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas tentara Ukraina tercatat yang paling banyak sejak penandatanganan gencatan senjata 5 September lalu setelah bentrok dengan pemberontak pro Rusia tak terhindarkan.

Sebanyak sembilan tentara Ukraina tewas dalam satu serangan kurang dari 24 jam, termasuk serangan tank oleh kelompok separatis terhadap kendaraan pengangkut pasukan pemerintah di dekat bandara Donetsk, menurut juru bicara militer Andriy Lysenko sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (30/9/2014).

"Sebanyak 27 tentara luka-luka setelah mereka diserang kelompok separatis dan 50 lainnya tewas," ujarnya.

Meski kelompok pemberontak biasanya tidak mengumumkan jumlah korban di antara mereka, namun mereka menyatakan seorang “perwakilan” dari Donetsk tewas dan tujuh lainnya luka-luka, menurut laporan laman situs Rusvesna.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan bahwa kondisi terburuk dari peperangan sudah berlalu dan Ukraina kini fokus pada pemilu pada bulan depan selain mengamankan pasokan gas dan bersiap untuk menjadi anggota uni Eropa. Rusia, yang selalu membantah keterlibatannya dalam konflik bersenjata itu, menyatakan ingin menormalkan hubungan dengan Uni Eropa dan AS setelah dijatuhi sanksi.

“Gencatan senjata yang kami lihat sekarang sudah tidak stabil,” ujar Iaroslav Kovalchuk, kepala Internal Policy Department of the International Centre for Police Studies.

Kendati demikian, ujarnya, presiden memerlukan gencatan senjata untuk melaksanakan pemilu lebih awal pada 29 Oktober dan presiden Rusia juga memerlukannya untuk menenangkan negara Barat selain untuk menghindari sanksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper