Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pengerjaan fisik proyek underpass Bandara Sultan Hasanuddin direalisasikan pada kuartal pertama tahun depan.
Kepala Dinas Bina Marga Sulsel Abdul Latief mengatakan proses pembebasan lahan tahap kedua seluas 1,8 hektare tengah berjalan dan diperkirakan bakal rampung pada akhir tahun ini.
Underpass tersebut dipersiapkan untuk mengatasi kemacetan parah yang kerap terjadi pada titik temu lalu lintas poros Makassar-Maros, pintu tol seksi empat dan akses menuju Bandara Sultan Hasanuddin.
"Setelah pembebasan lahan rampung akan dilanjutkan dengan proses pra kualifikasi tender pada akhir tahun ini juga. Sehingga proses konstruksi bisa dilakukan awal tahun depan," katanya, Senin (29/9/2014).
Secara spesifik, lingkup lahan penanganan infrastruktur tersebut mencapai 1.000 m2 dengan panjang konstruksi 120 meter dan lebar konstruksi 2x9 meter. Adapun total kebutuhan lahan underpass seluas 1,97 hektare dengan estimasi anggaran mencapai Rp256,6 miliar.
Kendati perencanaan proyek telah dimulai sejak 2012 lalu, pencangan underpass yang pertama di Makassar itu baru dilakukan secara resmi pada Agustus 2014 lalu oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung.
Menurut Latief, underpass bandara nantinya diharapkan mampu menekan tingkat kemacetan pada titik tersebut dengan kepadatan kendaran mencapai 9.500 unit setiap jamnya.
Sebelumnya, Kepa Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan BBPJN Wilayah VI Rahman Djamil mengatakan pembebasan lahan sempat terhambat oleh adanya perubahan nomenklatur kelembagaan lingkup Pemkot Makassar.
Menurutnya, perubahan tersebut mengakibatkan proses ganti rugi lahan terhambat dari jadwal semula yang direncanakan pada bulan ini. "Namun, kita optimis pembebasan lahan bisa segera di rampungkan paling lambat akhir tahun. Apalagi untuk proses konstruksi dibutuhkan hingga 2 tahun, sehingga semua tahapan harus dipercepat," katanya.