Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Ebola: Setelah Warga AS, Giliran Warga Prancis Tertular. Bakal Jadi Wabah Dunia?

Tingkat penularan wabah Ebola yang semula berjangkit di kawasan Afrika Barat sana kian mengkhawatirkan. Melalui kontak tenaga medis dengan penderita, Ebola telah menginfeksi warga AS dan terakhir warga Prancis selain ratusan warga setempat serta ribuan penderita.
Ilustrasi: Dokter dan petugas medis paling rentan terinfeksi virus Ebola/Reuters
Ilustrasi: Dokter dan petugas medis paling rentan terinfeksi virus Ebola/Reuters

Bisnis.com, PARIS/MONROVIA -- Tingkat penularan wabah Ebola yang semula berjangkit di kawasan Afrika Barat sana kian mengkhawatirkan. Melalui kontak tenaga medis dengan penderita, Ebola telah menginfeksi warga AS dan terakhir warga Prancis selain ratusan warga setempat serta ribuan penderita.

Seperti dikutip Antara dari Reuters, Relawan dari Prancis yang bekerja sebagai perawat pada lembaga Medecins Sans Frontieres (MSF) di Liberia tertular Ebola. Demikian dikatakan pihak badan amal kesehatan itu, Rabu (17/9/2014) waktu setempat.

Selain itu terdapat tujuh orang petugas setempat yang juga jatuh sakit akibat virus yang mematikan tersebut.

Relawan itu, warga negara Prancis dan juga petugas international MSF pertama yang tertular penyakit Ebola, sejak Selasa sudah ditempatkan di ruang perawatan terpisah ketika menunjukkan gejala-gejala penyakit tersebut, demikian pernyataan dari MSF.

Dia akan diterbangkan ke Prancis dengan pesawat khusus untuk kedokteran sesuai rencana pengungsian Prancis, kata pemerintah Prancis.

MSF adalah organisasi utama yang memerangi wabah Ebola --yang melanda sejumlah negara di Afrika Barat-- dengan memiliki lebih dari 2.000 karyawan di wilayah tersebut.

Ratusan pekerja kesehatan tertular Ebola sejak penyakit itu mewabah dan hampir 2.500 orang meninggal serta 5.000 orang tertular di Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone.

"Wabah ini telah menular pada tujuh orang warga dan empat di antaranya meninggal," kata koordinator darurat, Laurence Sailly, kepada wartawan di ibukota Liberia, Monrovia, Rabu.

MSF menyatakan telah memberlakukan tatacara yang ketat untuk perlindungan bagi karyawan dan merencanakan penyelidikan atas kasus terhadap karyawan asal Prancis itu.

Pusat perawatan Ebola di Monrovia yang dikenal dengan nama ELWA 3 tidak akan menerima pasien baru, sampai hasil pemeriksaan selesai, kata Sailly.

Kepala MSF, Joanne Liu sebelumnya sudah memberi peringatan kepada para pegawai akan bahawa wabah yang menyebar di antara orang-orang yang sehat.

"Hal terbesar yang saya inginkan adalah agar petugas kami tidak ada yang tertular, dan betapa keadaan ini memburuk dengan cepat," katanya dalam wawancara bulan Agustus.

Badan Kesehatan Dunia sebelumnya memperingatkan bahwa jumlah kasus di Afrika Barat naik dengan cepat, dan presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyebut bahwa Ebola merupakan ancaman dunia dan mengumumkan negaranya harus berperan besar dalam menghentikan penyebaran virus tersebut termasuk memberangkatkan 3.000 pasukan ke Afrika Barat.

Seperti diketahui, sebelumnya 2 orang petugas media Amerika Serikat terinfeksi virus mematikan tersebut di Liberia. Keduanya lantas dievakuasi dengan pesawat khusus ke sebuah rumah sakit di Atlanta.

Berdasar data Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 300 petugas medis yang menangani Ebola di Afrika Barat terinfeksi Ebola. Tragisnya lagi, lebih dari setengah jumlah petugas medis yang tertular itu pada akhirnya meregang nyawa.

Virus Ebola ini menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita. Dampaknya jelas, dokter dan tenaga medis menjadi pihak yang paling berisiko tertular.

Hingga kini, masih belum ada vaksin yang bisa mengatasi maut yang disebarkan virus Ebola.

Kita masih belum tahu, akankah Ebola bisa segera dilokalisir, atau justru seperti dikhawatirkan Obama bakal menjadi wabah dunia, juga Indonesia? Semoga saja tidak!


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper