Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia kini sudah memiliki buku bonus demografi, yang dibuat dalam bahasa popular dan mudah dipahami oleh generasi muda.
Buku berjudul Siapa Mau Bonus? Peluang Demografi Indonesia ini, baru saja diluncurkan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Sabtu (6/9/2014).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berancana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan buku tersebut akan dibagikan secara cuma-cuma, termasuk kepada kalangan muda di kampus.
“Buku ini dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang penuh warna. Tujuan untuk memudahkan generasi muda dalam memahaminya. Karena itu dirancang menggunakan bahasa yang ringan dan populer,” kata Fasli di sela-sela acara Halal Bihalal jajaran BKKBN di Jakarta, Minggu (7/9/2014).
Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara, sebagai akibat besarnya proporsi penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan.
Saat ini Indonesia mengalami bonus demografi, karena proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu, yang dipercepat dengan keberhasilan program KB. Tapi usia produktif ini bila tidak berkualitas, malah akan menjadi beban negara.
Bonus demografi semula diperkirakan terjadi pada kurun waktu 2020-2030 (selama 10 tahun). Namun, akibat tingginya laju pertumbuhan penduduk, Indonesia sudah mulai memasuki bonus demografi. Dan kesempatan tersebut hanya tercipta selama 4 tahun saja.
Fasli menuturkan buku yang mendapat sambutan hangat dari semua kepala daerah di Indonesia ini, akan dibagikan secara gratis di kampus maupun sekolah.
Dia mengatakan dengan memahami bonus demografi, generasi muda bisa termotivasi menyiapkan diri menyambut situasi itu nanti. “Ini berarti peluang yang timbul pada kurun waktu bonus demografi, dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga tak menjadi petaka bagi negeri ini,” ungkap Fasli.