Bisnis.com,MANADO—Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado Bitung mendesak pemerintah pusat untuk meninjau ulang jalur kereta api yang menghubungkan antara Manado dengan Bitung, Sulawesi Utara.
CEO Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Manado Bitung, Noldy Tuerah, menuturkan rencana pemerintah pusat itu tidak sesuai dengan tujuan pembangunan rel kereta api yang ingin membuka keterisolasian suatu daerah.
Hal itu disebabkan selama ini rute kereta api yang direncanakan pemerintah pusat itu berada tepat di samping jalan tol Manado-Bitung yang sedang dalam tahap proses pembangunan.
“Konsultan dari pemerintah pusat telah datang melakukan survei beberapa waktu lalu. Mereka tidak tahu kondisi yang sebenarnya. Kami akan tolak bila jalurnya berada di samping jalan tol karena tidak sesuai dengan tujuan awal pembangunan rel kereta,” tegasnya kepada Bisnis.com di kantornya, Jumat (5/9/2014).
Seperti diketahui, pembangunan jalur kereta api tersebut merupakan usulan dari pemerintah daerah dan rencananya akan dimasukkan dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2015.
Noldy menilai survei yang dilakukan tim studi perkeretaapian nasional itu kurang strategis.
Oleh karena itu, Kapet Manado Bitung mengusulkan jalur pembangunan rel kereta api itu sebaiknya dimulai dari bagian pesisir utara Sulut, berawal dari Manado-Wori (Minahasa Utara)-Likupang (Minahasa Utara)-Girian (Bitung). “Dari Girian, rel kereta api itu baru mengarah ke Gorontalo sebagai bagian dari Trans Sulawesi,” tuturnya.
Dia menegaskan kawasan pesisir pantai utara Sulut itu sangat strategis untuk jalur kereta api. Selain bisa membantu pertumbuhan ekonomi rakyat pelosok, jalur tersebut juga bisa menjadi brand terbaru tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Keindahan alam jika melewati bagian utara sangat memukau. Selain pesisir pantai yang indah dan masih perawan, tentunya sangat membantu dalam pendistribusian hasil pertanian dan perikanan,” jelasnya.