Bisnis.com, WASHINGTON-- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darah yang diambil dari orang yang selamat dari Ebola diyakini mampu mengobati pasien yang terjangkit virus tersebut, sementara menunggu hasil uji keamanan dari vaksin dan obat-obatan.
Seperti dikutip Bloomberg, seluruh transfusi darah telah digunakan untuk mengobati beberapa pasien di Afrika Barat, demikian menurut Marie-Paule Kieny, Asisten Direktur Jenderal WHO untuk sistem kesehatan dan inovasi.
Dia mengatakan badan PBB membantu pemerintah di negara-negara yang terkena dampak Ebola untuk membangun sistem yang dapat diandalkan untuk mengambil darah dari yang tidak terjangkit, mempersiapkan dan menyuntikkan ulang dengan aman ke pasien.
Badan ini mengkaji selusin obat dan vaksin dalam pertemuan dua hari, setelah panel etika WHO memutuskan bulan lalu bahwa perawatan dengan transfuse terbukti dapat digunakan.
Sementara itu, beberapa vaksin eksperimental mungkin uji coba keamanannya baru dapat diselesaikan dalam beberapa bulan.
Darah yang tidak terjangkit, mengandung antibodi alami terhadap penyakit, sudah tersedia di wabah di mana 47 persen dari mereka yang terinfeksi telah selamat.
"Ini adalah peluang bagus untuk bekerja, dan ini adalah sesuatu yang dapat diproduksi sekarang dari negara-negara yang terkena dampak," kata Kieny kemarin pada briefing di Jenewa.