Bisnis.com, JAKARTA— Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berencana untuk mendirikan sebuah pusat krisis Ebola untuk mengkoordinasikan respons terhadap virus mematikan, dan berusaha untuk menghentikan penyebarannya di negara-negara Afrika Barat dalam enam sampai sembilan bulan ke depan, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengumumkan pada Jumat (5/9/2014).
Reuters melaporkan hari ini bahwa Ban Ki-moon menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan US$ 600 juta yang diperlukan untuk persediaan di Afrika Barat, di mana lebih dari 3.500 dikonfirmasi terjangkit virus dan lebih dari 1.900 telah tewas sejak Maret.
"Jumlah kasus meningkat secara eksponensial. Penyakit ini menyebar jauh lebih cepat daripada respon. Orang-orang semakin frustrasi bahwa itu tidak dikendalikan," kata Ban Ki-moon.
Tujuannya untuk menghentikan penularan Ebola di negara yang terkena dampak dalam waktu enam sampai sembilan bulan, dan untuk mencegah penyebaran virus internasional.
"Hal ini dapat dilakukan hanya jika mobilisasi virus ditahan dan perlu dilakukan baik di negara-negara yang terkena dampak maupun oleh masyarakat internasional," katanya.
Negara-negara yang terkena dampak epidemi ini termasuk Guinea, Liberia, Nigeria, Senegal dan Sierra Leone. Wabah di Republik Demokratik Kongo tidak berhubungan dengan dengan epidemic di Afrika Barat, demikian dikatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.