Bisnis.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) ternyata telah lama menjadikan AKPB Idha Endi Prastiono dan istri sebagai target operasi peredaran narkotika jaringan internasional.
"Iya dia [AKBP Idha] bagian jaringan internasional. Jaringan kan ada akar-akarnya, salah satu akarnya ya dia itu. Isterinya juga ada dalam lingkaran (jaringan)," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar, Rabu (3/9/2014).
Dia menjelaskan jaringan internasional yang terkait oleh AKBP Idha ialah peredaran narkoba dari jaringan Afrika. Barang haram tersebut masuk dari Malaysia melalui Aceh, Medan, ataupun Kalimantan Barat. Setelahnya, baru didistribusikan ke Jakarta.
Jaringan internasional tersebut, lanjutnya, memperjualbelikan narkotika berjenis shabu dengan memperlebar pangsa pasar ke aparatur negara.
"Yang diserang itu sasarannya yang 4 juta [penyalahguna narkotika di Indonesia]. Dia ingin menambah di aparat," jelasnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, sejauh analisis yang dilakukan badan, istri AKBP Idha yakni Titi Yusnawati atau Martawati merupakan bagian dari kaki tangan Idha.
Namun, indikasi tersebut, sambung Anang, perlu dibuktikan lebih dalam lagi mengacu pada pengembangan kasus West African Syndicate.
Anang juga menyampaikan, bukan hanya AKBP Idha dan istrinya yang terlibat peredaran narkoba ilegal.
Adik ipar AKBP Idha, Agung, sudah tertangkap tangan terlebih dahulu pada Mei 2013 atas kepemilikan shabu 2 kg, dengan barang bukti 0,5 kg.
Saat ini, Agung resmi secara hukum terlibat dalam jaringan narkotika dan sedang menjalani persidangan di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Infonya seperti itu dan memang jadi bagian jaringan internasional juga. Kasus Adik Ipar Idha itu sudah lama, jadi sejak itu [Idha dan istri jadi target operasi]," papar Anang.
AKBP Idha Sudah Lama Jadi Target Operasi BNN
Badan Narkotika Nasional (BNN) ternyata telah lama menjadikan AKPB Idha Endi Prastiono dan istri sebagai target operasi peredaran narkotika jaringan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
55 detik yang lalu
Peneliti BRIN: Partai Politik Tak Serius Sukseskan Pilkada dan Pemilu
1 jam yang lalu