Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo mengaku tidak khawatir pemerintahannya nanti akan terhambat di parlemen karena jumlah kursi kubu oposisi dan kubu netral lebih besar dari kubu pro pemerintah.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem presidensial di mana presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Ya enggak apa-apa, kan Indonesia menganut sistem presidensial. Kita kan terbuka kalau ada yang mau kerjasama, kalau enggak mau juga enggak apa-apa," katanya di Balai Kota, Rabu (3/9/2014).
Jokowi yakin partai-partai pendukungnya kuat di parlemen walaupun kalah jumlah kursi dengan partai anggota Koalisi Merah Putih yang menjadi kubu oposisi.
"Tidak takut. Urusan parlemen itu urusan partai," lanjutnya.
Terkait dengan kabar adanya partai anggota Koalisi Merah Putih yang akan merapat ke pihaknya, Jokowi menyatakan pihaknya terbuka dan tidak akan menghalangi pihak manapun yang akan bergabung.
"Kita ingin bangun bareng-bareng kok. Masa kamu mau maju, tapi dilarang-larang, ya enggak bisa," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, SBY dan sejumlah partai Koalisi Merah Putih menegaskan komitmen sebagai penyeimbang pemerintah.
Hal tersebut, dinilai akan menyurutkan langkah Jokowi dan Jusuf Kalla yang akhir-akhir ini dikabarkan aktif melobi Partai Demokrat untuk memperkuat parlemen.
Pernyataan SBY ini dianggap semakin membuat kubu oposisi dan kubu yang netral di DPR bertambah besar dan akan menyulitkan pemerintahan baru.
Di DPR Koalisi Merah Putih didukung oleh lima partai yaitu Gerindra, Golkar, PAN, PPP, dan PKS dengan jumlah kursi 292. Sementara partai pendukung Jokowi-JK hanya memiliki 207 kursi. Partai Demokrat sendiri memiliki 61 kursi di DPR.
Inilah Alasan Jokowi Tak Pernah Khawatir dengan Koalisi Merah Putih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
