Bisnis.com, JAKARTA—Pemberontak Suriah yang terkait jaringan Alqaeda dilaporkan menawan 43 pasukan PBB di wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel selain menahan 81 pasukan lainnya.
AS kemarin menyatakan keyakinannya bahwa para anggota Nusra Front termasuk di antara mereka yang menawan 43 pasukan PBB asal Fiji yang berperan sebagai pemantau indepnden di dekat kota Quneitra. Wilayh tempat tawanan itu berada di seberang Suriah yang dikuasai Israel.
Sebanyak 81 tentara lainnya asal Filipina dipercaya ditawan di dekat wilayah Rwihinah akibat mereka menolak untuk menyerahkan senjata. Pemerintah Filipina telah mengonfirmasi hal itu sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (29/8/2014).
Penahanan itu dilakukan setelah kelompok pemberontak, termasuk pejuang Nusra Front, menyerang wilayah itu pada Rabu lalu sehingga terjadi bakutembak dengan tentara Israel.
Dalam pernyataannya, AS menyatakan mengecam tindakan para pemberontak termasuk kelompok yang selalu meneror Dewan Keamanan PBB, Nusra Front". Nusra Front merupakan afiliasi dari jaringan Alqaeda.
Dataran Tinggi Golan adalah sebuah wilayah paliang strategis yang direbut Israel pada 1967 dalam satu perang Timur Tengah. Suriah dan Israel secara tekhnis masih dalam kondisi perang. Pasukan Suriah dilarang berada di wilayah itu berdasarkan perjanjian gencatan senjata pada 1973 yang diformalkan setahun kemudian.