Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: Butuh US$430 Juta untuk Lawan Virus Ebola

World Health Organization (WHO) merilis dokumen yang menjelaskan bahwa mereka membutuhkan dana sekitar US$430 juta untuk memerangi virus ebola yang telah menyebar di luar kontrol. Jumlah ini meningkat enam kali lipat dari nilai US$71 juta yang tercantum dalam dokumen rencana WHO kurang dari sebulan lalu.

Bisnis.com, JENEWA - World Health Organization (WHO) merilis dokumen yang menjelaskan bahwa mereka membutuhkan dana sekitar US$430 juta untuk memerangi virus ebola yang telah menyebar di luar kontrol.

Jumlah ini meningkat enam kali lipat dari nilai US$71 juta yang tercantum dalam dokumen rencana WHO kurang dari sebulan lalu.

Dalam dokumen tersebut dicantumkan bahwa dengan nilai US$430 juta, organisasi kesehatan dunia tersebut setidaknya dapat beraksi menghentikan penyebaran virus tersebut dalam 2 bulan, dan menjamin pemberhentian penyebaran hingga 9 bulan ke depan.

Untuk itu, WHO mengaku mereka membutuhkan pendanaan dari pemerintah negara-negara dunia, bank pembangunan, sektor swasta, dan sumbangan berbagai pihak. Hingga saat ini, wabah ebola telah menewaskan 1.427 masyarakat Liberia, Guinea, Sierra Leone, dan Nigeria.

“Masih ada kekhawatiran apakan itu [dana US$430 juta] akan cukup. Juga harus dipastikan berapa ahli kesehatan WHO yang dibutuhkan,” kata profesor bidang Kesehatan masyarakat Harvard University, Barry Bloom merespons dokumen yang dipublikasikan WHO Selasa (26/8) tersebut.

Juru bicara WHO di Jenewa, Fadela Chaib mengatakan nilai tersebut mungkin saja berubah. Awal Agustus lalu, Sekjend PBB menunjuk ahli kesehatan David Nabarro untuk mengordinasi tindakan PBB di wilayah endemi ebola.

Keputusan WHO ini mengundang kritik sejumlah pihak. Uni Eropa dan kelompok ahli kesehatan Doctors Without Borders mengatakan WHO amat lamban dalam menangani penyebaran virus ebola.

“WHO tidak memberi perhatian penuh pada wabah ini. Bagaimana bisa wabah muncul pada Maret namun tindakan darurat baru akan dilaksanakan pada Agustus,” kata Bloom. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper