Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPP Akui Terbelah Sejak Proses Dukungan pada Pilpres

Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar mengakui partainya terbelah dalam menentukan arah koalisi pasca Pilpres 2014.
Logo Partai Persatuan Pembangunan/JIBI
Logo Partai Persatuan Pembangunan/JIBI

 Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar mengakui partainya terbelah dalam menentukan arah koalisi pasca Pilpres 2014.

Menurutnya, PP terbelah sejak menentukan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Dukungan PPP kepada Prabowo pada Pilpres lalu sudah melalui mekanisme panjang. Bahkan diawali selisih pendapat yang yang tajam dan dinamis antar pimpinan partai,” ujar Hasrul di Gedung DPR, Selasa (26/8/2014).

Menurutnya, perbedaan pendapat itu tidak saja di tingkat DPP PPP namun juga sampai  DPW dan puncaknya pada Mukernas PPP yang menyepakati mendukung Prabowo-Hatta.

Dengan demikian, ujarnya, jika ingin mengubah arah koalisi untuk mendukung presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK maka harus dilakukan melalui Mukernas.

"Sebagai organisasi politik, tentu tidak bisa seenaknya pindah begitu saja, tanpa melalui mekanisme partai yang ada. Memang keinginan orang tidak sama dalam satu partai," tambahnya.

Menurut Hasrul, PPP berada di luar atau di dalam pemerintahan, sama saja. Sebab, PPP sudah berpengalaman selama 30 tahun menjadi oposisi. Sementara di dalam pemerintahan juga PPP sudah berpengalaman.

"Kalau bersama pemerintahan, sudah berpengalaman sejak Megawati sampai hari ini. Demikian pula sebaliknya," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper