Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo di sela-sela kunjungan ke Bali pada Rabu (27/8/2014).
Pertemuan tersebut merupakan yang pertama setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak gugatan yang diajukan Prabowo Subianto sekaligus mengukuhkan Jokowi sebagai Presiden RI periode 2014 - 2019, menggantikan SBY yang telah memimpin Indonesia sejak 2004 - 2014.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan dalam pertemuan tersebut, SBY akan menyampaikan sejumlah hal terkait kondisi pemerintahan. Tidak hanya persoalan ekonomi seperti anggaran, melainkan juga aspek lainnya termasuk persoalan kesejahteraan rakyat, politik, hukum, dan keamanan.
"Nanti wilayah-wilayah ini yang akan disampaikan Presiden SBY kepada Pak Jokowi, mana yang sudah berjalan dan apa yang sedang dijalankan. Presiden SBY ingin pemerintahan berikutnya berhasil dan jauh lebih baik," ujar Firmanzah saat ditemui di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (26/8/2014).
Kepada Jokowi, lanjutnya, SBY juga akan menyampaikan peran dan posisi Indonesia dalam konstelasi politik internasional.
Apalagi pascapelantikan pada 20 Oktober mendatang, Jokowi akan langsung dihadapkan dengan sejumlah agenda luar negeri seperti pertemuan negara-negara G-20, APEC, Asean Summit, KTT ASEAN, dan ASEAN Plus.
"Tanggal-tanggalnya sudah ditetapkan. Selama ini apa peran RI di G20, APEC, dan lain-lain juga akan disampaikan," ujarnya.
Terkait isu politik dan keamanan di dalam negeri, ujarnya, Firmanzah juga menilai isu penanggulangan terorisme, khususnya terkait paham ISIS yang mulai masuk ke dalam negeri, sebagai hal yang krusial.
"Sekali lagi bahwa setiap pemerintahan pasti ada yang berhasil ada yang kurang. Nanti 2019 juga akan catatkan keberhasilan dan kekurangan 2014-2019. 2024 pun demikian juga. Jadi ini kan aspek keberlanjutan," katanya.