Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS GAZA: Sekjen PBB Desak Netanyahu Kembalikan Ketenangan

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mengembalikan ketenangan di Jalur Gaza.
 Sekjen PBB Ban Ki-moon/Antara
Sekjen PBB Ban Ki-moon/Antara

Bisnis..com, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa Bangsa mengeluarkan pernyataan cukup keras terhadap Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Sabtu (23/8/2014) waktu setempat dilaporkan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar "mengembalikan ketenangan" di Jalur Gaza.

Satu pernyataan yang dikeluarkan Kantor Juru Bicara PBB mengkonfirmasi bahwa Ban pada Sabtu berbicara melalui telepon dengan Netanyahu.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upayanya yang berlanjut untuk mengadakan konsultasi dengan pemimpin penting regional dan internasional guna menangani situasi di Jalur Gaza.

Pemimpin PBB dan pemimpin Israel itu "membahas krisis di Jalur Gaza, termasuk perlunya bagi semua pihak agar kembali ke perundingan gencatan senjata di bawah pengawasan Mesir", kata pernyataan tersebut.

"Sekretaris jenderal PBB itu mendesak perdana menteri Israel agar kembali ke ketenangan dan mendorong dia melakukan tindakan agar memfasilitasi upaya Mesir," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu (24/8) malam.

"Ia menekankan pentingnya bagi semua pihak untuk menegakkan gencatan senjata yang bertahan lama dengan pandangan untuk melanjutkan perundingan yang berarti mengenai penyelesaian dua-negara," tambahnya.

Ban juga kembali menyatakan bahwa PBB mendukung setiap kesepakatan yang mungkin dicapai semua pihak, kata pernyataan itu.

Pembicaraan telepon tersebut dilakukan setelah babak pembicaraan jarak jauh yang diadakan pemimpin PBB itu pada Jumat (22/8) dengan beberapa pemimpin Timur Tengah dan pihak penting lain, termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Hassan Shokry Selim dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry serta para pemimpin Qatar dan Turki.

Serangan yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza, yang dimulai pada Selasa (8/7), telah menewaskan lebih dari 2.000 orang Palestina dan melukai 10.500 orang lagi.

Sementara serangan HAMAS menewaskan 64 prajurit Israel dan empat warga sipil.

Babak pembicaraan gencatan senjata sebelumnya ambruk pada Selasa (19/8), yang mengakhiri sembilan hari ketenangan dan berlanjutnya konflik antara Israel dan HAMAS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper