Bisnis.com, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (20/8/2014) waktu setempat mengatakan serangan militer ke Palestina akan terus berlanjut dengan dalih memulihkan ketenangan dan keamanan rakyat Israel.
Netanyahu juga menuduh Hamas sebagai penguasa wilayah itu menggunakan kebiadaban terhadap warga sipil seperti yang dilakukan pejuang Negara Islam di Irak (ISIS).
Sebelumnya, Amerika Serikat Selasa mengatakan pihaknya sangat prihatin tentang kekerasan baru antara Israel dan Gaza, dan menyerukan segera mengakhiri serangan roket dan permusuhan, serta kembali ke perundingan gencatan senjata.
Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri dan kedua pihak harus mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata yang berkelanjutan atau, jika perlu, setuju untuk perluasan gencatan senjata, sedangkan kedua negara dapat melanjutkan pembicaraan.
Dengan ribuan orang Palestina telah meninggalkan rumah mereka selama enam pekan terakhir, Harf mengakui ada cukup banyak pengungsi serius di dalam negeri di Gaza sekarang.
“AS ingin gencatan senjata yang berkelanjutan di tempat ini sehingga kami dapat bermitra dengan PBB dan negara-negara lain untuk mulai membangun kembali Gaza untuk membantu mengatasi situasi kemanusiaan,” katanya.