Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisioner Tinggi Pakistan Berhubungan Dengan Kashmiri, India-Pakistan Tunda Pertemuan

Perdana Menteri India Narendra Modi memutuskan untuk menunda pertemuan dengan Pakistan yang direncanakan pada 25 Agustus mendatang, setelah Pakistan diketahui mengintervensi hubungan administrasi pemerintahan Modi dengan kelompok separatis Kashmiri.

Bisnis.com, NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi memutuskan untuk menunda pertemuan dengan Pakistan yang direncanakan pada 25 Agustus mendatang, setelah Pakistan diketahui mengintervensi hubungan administrasi pemerintahan Modi dengan kelompok separatis Kashmiri.

Padahal, ini pertemuan pertama kedua negara dalam dua tahun terakhir. Menurut Kementerian Luar Negeri India, belakangan diketahui Komisioner Tinggi Pakistan menjalin hubungan dengan kelompok separatis Kashmiri. Kelompok yang kerap menentang Pemerintah India ini bermukim di bagian utara India.

“Pakistan terus ikut campur dalam urusan internal India. pertemuan mereka dengan separatis merusak hubungan diplomatik India dan Pakistan,” ungkap juru bicaya Kemenlu India, Syed Akbaruddin.

Seperti diketahui, kedua negara telah lama berseitegang karena sengketa perbatasan dan isu terorisme. India dan Pakistan terhubung oleh garis batas sepanjang 3.200 kilometer dan hidup dengan bahasa yang sama.

Data pemerintah menunjukkan hubungan perdagangan kedua negara tidak lebih dari 0,5% jika dibandingkan dengan hubungan perdagangan India dengan negara lain.

Merespons penundaan pertemuan, pihak Kemenlu Pakistan mengaku kecewa. “Keputusan India merupakan langkah mundur dari upaya membangun hubungan baik antara kami dan India. Perdana Menteri Nawaz Sharif ingin membangun perdamaian demi pembangunan,” ungkap juru bicara Kemenlu Pakistan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper