Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Vladimir Putin melarang impor makanan dari AS dan Eropa sebagai balasan atas sanksi ekonomi negara Barat terhadap Rusia.
Namun, langkah Presiden Rusia Vladimir Putin melarang impor makanan dari AS dan Eropa itu dinilai sebagai kebijakan bunuh diri di tengah kesulitan ekonomi rakyat Rusia saat ini.
Apalagi, kondisi itu diperburuk dengan tingginya tekanan agar bank sentral menaikkan tingkat bunga untuk keempat kalinya dalam tahun ini guna melawan ancaman inflasi.
“Ini benar-benar kebijakan ekonomi yang sangat jelek,” ujar Anders Aslund, seorang ekonom pada Peterson Institute for International Economics di Washington sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (8/8/2014).
Dia menambahkan bahwa tindakan Putin melarang impor produk makanan sama saja dengan melumpuhkan sendiri negaranya.
Pejabat pemerintah AS juga menyatakan aksi Putin sebagai langkah konyol yang akan merugikan rakyatnya sendiri.
“Langkah yang diumumkan Rusia itu tidak akan berdampak signifikan pada ekonomi AS. Malah apa yang dilakukan Putin sama saja dengan memberi sanksi pada rakyatnya sendiri,” ujar David Cohen, pejabat Kementerian Keuangan.