Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Larang Impor Produk Pangan dari AS dan UE, Estonia Mulai Bersiap

Pemerintah Estonia mulai menyerukan kepada para petani dan pengekspornya untuk menyesuaikan rencana yang telah dirancang guna mencegah konsekuensi negatif, terkait putusan Rusia melarang impor produk pangan dari AS dan negara Uni Eropa.
 Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama

Bisnis.com, TALLIN - Pemerintah Estonia mulai menyerukan kepada para petani dan pengekspornya untuk menyesuaikan rencana yang telah dirancang guna mencegah konsekuensi negatif, terkait putusan Rusia melarang impor produk pangan dari AS dan negara Uni Eropa.

Perdana Menteri Estonia Taavi Roivas menggelar rapat kabinet pada Kamis untuk membahas situasi dan langkah-langkah yang harus diambil setelah Rusia menjatuhkan sanksi larangan dan pembatasan impor produk pertanian dari negara-negara Uni Eropa (UE).

Roivas mengatakan dalam konferensi pers setelah pertemuan bahwa dampak keseluruhan dari sanksi terhadap pertanian Estonia mungkin tidak signifikan.

"Tetapi pada saat yang sama, tidak masuk akal untuk membangun ilusi bahwa ini tidak akan mempengaruhi perusahaan tertentu," kata Roivas.

Dampak sanksi terhadap industri makanan Rusia di Estonia, katanya, "sulit untuk mengatakannya", menetapkan bahwa bagian yang sangat penting adalah ekspor susu, yang berdiri pada 24 persen.

"Namun demikian, ini jauh lebih kecil daripada ekspor ke Uni Eropa. Ekspor daging ke Rusia adalah 5,5 persen, dalam ekspor sayuran ke Rusia sedikit lebih dari satu persen," kata Roivas.

"Pengenaan pembatasan berarti bahwa pilihan untuk rak-rak Rusia sangat menurun, harga akan naik. Produsen lokal gagal untuk memenuhi permintaan, dan waktu yang lama tidak akan bisa menutupinya. Orang-orang yang terkena dampak paling parah adalah di Rusia," kata Roivas.

Menteri Pertanian Estonia Ivari Padar pada kesempatan yang sama menyatakan, ia percaya bahwa petani Estonia akan bertahan dari sanksi-sanksi, "hanya perlu mencari pasar baru".

Pasar baru terutama di negara-negara Uni Eropa, serta lokasi lebih besar seperti pasar Tiongkok, tambahnya.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada Kamis mengatakan bahwa Rusia memberlakukan larangan impor makanan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Langkah-langkah itu diambil sebagai pembalasan untuk sanksi Barat terhadap Moskow atas krisis Ukraina.

Pemerintah Rusia memberlakukan larangan satu tahun pada impor daging sapi, daging babi, unggas, ikan, keju, buah, sayuran dan produk susu dari Australia, Kanada, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Norwegia, kantor berita Itar-Tass mengutip pernyataan Medvedev.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper