Bisnis.com, JAKARTA – Gangguan kemanan sempat terjadi pada saat Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tripoli mengevakuasi Warga Negara Indonesia dari Libia.
Peristiwa tersebut terjadi pada 1 Agustus 2014 pada saat KBRI melakukan proses evakuasi tahap II WNI dari total tiga tahap evakuasi yang telah dilakukan. Sebanyak 51 WNI dievakuasi pada hari tersebut.
Berdasarkan keterangan elektronik KBRI Tripoli yang diterima Bisnis.com, Kamis (7/8/2014), gangguan keamanan terjadi karena ratusan WN Mesir yang pada saat itu berada di wilayah abu-abu antara Libia dan Tunisia berupaya menerobos masuk ke wilayah Tunisia dan membuat kerusuhan.
“Otoritas perbatasan Tunisia kemudian segera menghentikan aksi para WN Mesir tersebut dengan menggunakan gas air mata karena seorang petugas keamanan Tunisia mengalami luka tembak,” demikian tulis Pensosbud Protkons KBRI dalam rilis yang diterima Bisnis.com.
Pada saat kerusuhan tersebut para WNI dapat diamankan oleh Tim Evakuasi KBRI Tripoli dan KBRI dengan mengumpulkannya di salah satu ruangan kantor Imigrasi Tunisia. “Selanjutnya para WNI dapat melanjutkan perjalanan ke Tunis dengan aman dan lancar.”
Adapun proses evakuasi tahap III WNI berlangsung aman. Proses evakuasi yang didampingi oleh Dubes RI Tripoli Raudin Anwar berjalan lancar tanpa ada hambatan dan gangguan berarti. “Berkat kerjasama dengan aparat imigrasi Libia dan imigrasi Tunisia.”
Hingga saat ini, total telah ada 122 WNI yang dievakuasi dari Libia untuk kembali ke Indonesia. Semuanya menggunakan jalur darat melalui Perbatasan Ras Jedir, Tunisia. Sebanyak 66 WNI telah kembali di Tanah Air dan sisanya akan segera menyusul diberangkatkan dari Tunisia.