Bisnis.com, TUNIS – Rusia masuk aktivitas perang di Libia, mendorong reaksi Amerika Serikat menempatkan Brigade Bantuan Pasukan Keamanan-nya di Tunisia, yang berbatasan langsung dengan Libia, demikian keterangan komando militer negara itu.
Perang saudara di Libia menarik perhatian kekuatan kawasan dan dunia, sehingga memicu hal, yang disebut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai gelombang besar senjata dan pasukan, masuk ke negara itu, tindakan yang melanggar embargo senjata.
"Seiring dengan Rusia yang terus memanasi konflik di Libia, pengamanan kawasan di Afrika Utara menjadi perhatian besar," demikian pernyataan Komando AS di Afrika sebagaimana dilansir Antara mengutip Reuters pada Sabtu (30/5/2020).
"Kami sedang mencari cara untuk menangani kekhawatiran bersama soal pengamanan dengan Tunisia, termasuk penggunaan Brigade Bantuan Pasukan Keamanan kami," komando militer AS melanjutkan. Wilayah Libia dan Tunisia memang berbatasan secara langsung.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Tunisia dalam pernyataannya menyebut bahwa AS adalah mitra utama negara dalam upaya membangun kapabilitas operasional tentara Tunisia.
Pasukan militer Rusia mengirimkan jet tempur 14 MiG 29 dan Su-24 ke pangkalan udara Tentara Nasional Libia di Distrik Jufra, kata komando militer AS pada Rabu (27/5), meskipun hal itu disanggah oleh militer Libia dan anggota parlemen Rusia.
Mesir, Rusia, dan Uni Emirat Arab mendukung Komandan Militer Libia Khalifa Haftar, yang meluncurkan sebuah serangan pada tahun lalu untuk merebut ibu kota Tripoli.