Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WABAH EBOLA: Warga Arab Saudi Diduga Terserang Virus Meninggal Dunia

Pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa pasien berusia 40 tahun-an dengan gejala mirip Ebola yang dirawat di Jeddah, Rabu (6/8/2014), akhirnya meninggal dunia. Pasien itu sudah menjalani perawatan sangat intensif di ruangan isolasi ketat.

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa pasien berusia 40 tahun-an dengan gejala mirip Ebola yang dirawat di Jeddah, Rabu (6/8/2014), akhirnya meninggal dunia. Pasien itu sudah menjalani perawatan sangat intensif di ruangan isolasi ketat.

“Jenazah pasien ini dikuburkan dengan cara Islam, dan mengikuti prosedur pengawasan kesehatan, Berbeda dengan kasus di Liberia yang dilaporkan tidak dikubur, tetapi dikremasi,” kata Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dalam surat elektronik, Kamis (7/8/2014).

Dia mengatakan hasil lab belum dilaporkan oleh Pemerintah Arab Saudi. “Hanya kalau positif, akan menjadi kasus Ebola pertama yang meninggal di luar Afrika,” ungkap Tjandra. 

Dia menuturkan dua orang pasien Ebola warga Amerika Serikat, kini masih dirawat‎ di AS. Mereka mendapat obat ZMapp, yang sebenarnya masih dalam penelitian. 

“Obat bernama ZMapp kini digunakan untuk mengobati petugas AS yang terkena Ebola di Afrika. Obat ini sebenarnya masih dalam proses penelitian [eksperimen] dan keamanannya pada manusia belum pernah diteliti. Baru pernah dicoba pada monyet percobaan. Obat ini digunakan pada dua pasien Amerika itu karena belum ada pilihan lain,” katanya.

Dia menjelaskan ZMapp berisi 3 jenis antibodi monoklonal yang di proses di tanaman, antara lain Nicotiana Benthamania.

Tanaman ini adalah suatu jenis khusus daun tembakau yang digunakan untuk penelitian agroinfiltration, di mana rekombinan agrobacterium digunakan untuk memasukkan bahan genetik baru ke dalam tanaman.

ZMapp juga merupakan koktail kombinasi antara beberapa obat lain, yaitu MB-003 dan ZMab.

Mekanisme kerjanya belum sepenuhnya diketahui, mungkin menghambat virus memperbanyak diri, atau melakukan netralisasi virus itu.

Untuk dapat diakui khasiat dan keamanannya serta digunakan secara luas, obat ini masih memerlukan proses penelitian, yaitu uji klinik fase 1-3‎.

Tentang hasil pengobatan yang sementara ini cukup baik pada ke dua pasien Amerika, masih ada 2 kemungkinan. Pertama, memang obat eksperimen ini memberi hasil, atau kedua, memang pasien-pasien itu tergolong dalam 40% pasien Ebola yang sembuh.

Untuk diketahui, sekitar 60% pasien Ebola sekarang meninggal dunia. “Artinya sekitar 40% lainnya memang sembuh. Jawaban pastinya masih membutuhkan penelitian yang seksama,” ujar Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper