Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIDANG GUGATAN HASIL PILPRES: Pendukung Jokowi-JK Tak Datangi Gedung MK

Ketua Umum Rumah Koalisi Indonesia Hebat Kris Budihardjo meminta agar pendukung dan relawan pasangan presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Rabu (6/8).

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Umum Rumah Koalisi Indonesia Hebat Kris Budihardjo meminta agar pendukung dan relawan pasangan presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Rabu (6/8/2014).

"Monggo-monggo (silakan) saja kalau ada pengerahan massa dari kubu nomor satu (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa), tapi relawan Jokowi kami imbau tidak ikut demo di MK maupun gerakan apapun," kata Kris saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

"Karena yang digugat KPU (Komisi Pemilihan Umum), kita kena imbas saja. Mending bangun kebersamaan karena masih suasana lebaran dan jelang 17 Agustus, daripada demo-demo. Biarkan para pakar hukum saja yang bicara di MK," tambahnya.

Kris juga meminta agar para pendukung Jokowi-JK tetap tenang dalam menghadapi proses hukum di MK. Menurutnya, lebih baik mengisi kegiatan yang lebih berguna.

Sehingga, meskipun ada rencana pengerahan massa dari kubu Prabowo-Hatta untuk mengawal sidang perdana di MK, Kris meminta agar pendukung Jokowi-JK tidak terpancing untuk melakukan hal yang sama.

"Kepada seluruh relawan agar tetap tenang, tidak gelisah, tidak marah, tidak galau, dalam menghadapi proses hukum di MK, Ini adalah persoalan elit, persoalan hukum yang harus dihadapi secara hukum. Ada demo tidak usah dibalas demo, kita bekerja saja," ujar Kris.

"Justru dari kami telah meminta relawan untuk lebih baik menyiapkan diri bersiap membangun bangsa," tambahnya.

Sementara itu, anggota tim pengacara Jokowi-JK Achmad Rifai, menilai hal yang lebih penting adalah proses hukum di MK.

"Memang tidak ada larangan (pengerahan massa di MK), silakan saja mereka mengerahkan relawan yang katanya sampai 10.000 ribu. Tetapi yang paling penting bagi kami proses di MK. Dan saya yakin MK tidak terpengaruh, pasti berbuat fair meskipun ada gerakan massa," ucap Achmad yang juga Ketua Tim Advokasi Tim Advokasi Nasional RKIH.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper