Bisnis.com, JAKARTA - Harga daging ayam dan ayam hidup melonjak cukup signifikan. Kini, harga ayam kampung Rp125.000 Per Ekor dan daging ayam sudah Rp45.000 per kilogram.
Harga ayam kampung di Kota Makassar melonjak hingga mencapai Rp125.000 per ekor menjelang hari raya Idul Fitri. "Sepasang ayam kampung ini saya beli Rp250 ribu, meskipun mahal saya tetap memilih ayam kampung karena digunakan untuk selamatan," kata salah seorang pembeli Bia di Makassar, Ming .
Menurut Bia dalam tradisi masyarakat Bugis khususnya di keluarganya, sepasang ayam kampung merupakan syarat untuk ritual selamatan mohon rezki, dan perlindungan dari mara bahaya. "Jadi meskipun mahal tapi karena yang menjual hanya sedikit akhirnya tetap harus dibeli," kata Bia.
Selain untuk selamatan, sebagian pembeli memilih ayam kampung karena dagingnya lebih empuk dibandingkan ayam ras. "Lebih sehat, dan dagingnya lebih empuk makanya kami lebih suka membeli ayam kampung," kata salah seorang pembeli Lina.
Salah seorang penjual ayam kampung di Pasar Terong Dg. Kulle mengatakan bahwa meskipun mahal cukup banyak pembeli yang mencari ayam kampung.
"Memang mahal, yang paling kecil kami lepas Rp80 ribu, sedangkan yang besar bisa sampai Rp120 ribu, tapi tetap banyak yang membeli," kata Dg. Kulle.
Daguing Ayam
Di Mukomuko, menjelang hari raya Idul Fitri 1435 Hijriyah harga jual ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengalami kenaikan yang cukup mencolok, mencapai Rp42.000 per kilogram.
Pada Minggu (27/7/2014), harga ayam potong di Mukomuko mengalami kenaikan dari Rp35.000 menjadi Rp42.000 per kilogram di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya dan Desa Pulai Payung.
Pedagang Ayam potong di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Mulyanto, menyatakan harga ayam potong mulai mengalami kenaikan menjelang bulan puasa dan bertahan sampai sekarang.
"Sebelum puasa harganya sudah naik sebesar Rp40.000 per kilogram. Harga Rp35.000 per kilogram itu sebelum puasa," ujarnya.
Namun, Mulyanto --yang membuka usaha berjualan ayam potong di pasar tradisional dan di rumahnya itu-- tidak bersedia menjelaskan penyebab naiknya harga ayam potong yang dijualnya itu.
"Kalau stok ayam potong selalu tersedia. Harganya naik karena sudah terjadi saat bulan puasa dan mau Lebaran," ujarnya.
Pedagang di pasar tradisional Desa Pulai Payung Bagio memilih berhenti sementara berjualan ayam potong karena sepinya pembeli selama bulan puasa ini.
"Peminat ayam potong sekarang ini semakin sedikit dibandingkan hari biasa. Apalagi harganya sekarang sebesar Rp42.000 per kilogram. Selain itu orang orang saat ini banyak beralih membeli daging sapi," ujarnya.
Warga Desa Medan Jaya, Yusmaniar, mengatakan selama bulan puasa ini ia kurang berminat mengkonsumsi daging ayam potong untuk makan keluarganya.
"Kami biasa membeli daging sapi, ayam kampung, dan ikan 'tarusan'. Karena rasanya lebih enak dibandingkan ayam potong," ujarnya.