Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdeteksi 402 Titik Hotspot di Kalbar

Berdasarkan pantauan dari satelit Terra dan Aqua yang dikirim Badan Meterologi dan Klimatologi Geofisika Supadio Pontianak, terdapat 402 titik hotspot tersebar di Kalimantan Barat.
Kebakaran hutan/JIBI
Kebakaran hutan/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Berdasarkan pantauan dari satelit Terra dan Aqua yang dikirim Badan Meterologi dan Klimatologi Geofisika Supadio Pontianak, terdapat 402 titik hotspot tersebar di Kalimantan Barat.

Data yang dikirim ke Bisnis, Minggu (27/07/2014) tersebut menunjukkan titik panas mulai muncul kembali setelah provinsi itu tidak diguyur hujan selama dua minggu. Kejadian itu sama halnya terjadi 5 bulan sebelumya.

Titik panas tersebut terdeteksi karena titik adanya lokasi kebakaran. Lokasi terbanyak munculnya hotspot terdapat di Kabupaten Sambas, disusul Kapuas Hulu, Landak, Sanggau, Sintang, Kubu Raya, Bengkayang, dan Kota Pontianak.

BMKG memberikan catatan peringatan peringatan akibat kebakaran lahan itu berpotensi terjadi kabut asap pada malam hingga dini hari. Kabut yang datang membuat jarak pandang mendatar di bandara Supadio Pontianak pada pukul 06.00 hanya berjarak pandang 100 meter saja.

Di samping itu, belum adanya tanda-tanda wilayah Kalbar akan diguyur hujan. Tetapi di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya terdapat awan rendah. Prakiraan tersebut merupakan analisa kondisi umum atmosfer wilayah Kalbar dari teknologi citra satelit cuaca, citra radar cuaca dan prakiraan angin lapisan 1.000 feet


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper