Bisnis.com, JAKARTA--Partai Demokrat mengaku terbuka bila kadernya masuk dalam kabinet presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan sejumlah partai lain.
"Saya kira Demokrat selalu siap menyesuaikan diri untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat kemudian diajak menyumbangkan pikiran dan tenaga, saya pikir cukup banyak kader Demokrat yang siap untuk itu," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Tapi Amir pun tidak menutup kemungkinan bila Demokrat mengambil peran lain di parlemen.
"Namun kalau Demokrat diharapkan berpartisipasi dalam bentuk lain, umpamanya di parlemen sebagai faktor penyeimbang, saya kira itu juga tugas mulia yang sangat siap untuk Demokrat jalani," kata Amir.
Hanya saja, keputusan sikap Partai Demokrat tetap bergantung pada Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kita selalu siap menyesuaikan tapi kita menunggu bagaimana ketua umum walaupun beliau bertanya juga kepada kami, tapi beliaulah yang menjadi penjuru dari apa yang kami lakukan," katanya.
Ia juga mengapresiasi sikap Jokowi yang mengajak seluruh masyarakat bersatu untuk membangun Indonesia.
"Saya kira yang sangat membesarkan hati adalah uluran tangan rekonsiliasi dari presiden dan itu sangat akan membesarkan hati kalau itu mendapatkan sambutan, jadi betul-betul bagian dari kegembiraan politik yang sering disampaikan beliau," ungkap Amir.
Amir selaku Menteri Hukum dan HAM tidak ingin memberikan pesan terhadap orang yang mungkin akan menggantikan dirinya.
"Saya kira tidak perlu lagi diajar beliau sudah tahu, lebih tahulah. Saya cenderung tidak ingin menggurui karena beliau itu mendapatkan mandat dari rakyat dan beliaulah yang menentukan siapa yang akan menjadi pembantu beliau. Jadi saya jangan mengirim isyarat tapi kerjakan saja apa yang saya kerjakan, sebaik yang saya mampu sampai di akhir masa jabatan saya," tambah Amir.
Ia mengaku bahwa Partai Demokrat masih belum menentukan sikap pasca-terpilihnya Jokowi sebagai presiden.
"Segala sesuatu biasanya ketua umum, bagaimana arah dari ketua umum, yang penting kita sudah mensyukuri pemilu sudah berjalan," kata Amir.
Joko Widodo sendiri baru akan dilantik sebagai presiden ke-7 Indonesia pada 20 Oktober 2014 nanti.
BACA JUGA:
o HASIL PILPRES 2014: Kubu Prabowo-Hatta Tempuh Jalur Hukum ke MK