Bisnis.com, JAKARTA -- Ukraina dan Rusia yang masih bersitegang terkait aksi kelompok separatis pro-Rusia, sama-sama memiliki sejarah penembakan atas pesawat penumpang.
Pada 2001, saat pasukan Ukraina melakukan latihan militer di semenanjung Crimea, tiba-tiba pasukan bersenjata tersebut menembak jatuh pesawat Siberian Airlines. Akibatnya, 66 penumpang tewas bersama 12 awak pesawat.
Pada 1983, Rusia yang dulu merupakan bagian dari negara Uni Soviet, menembak jatuh pesawat Korean Airlines yang terbang dari New York ke Soeul dan menewaskan 269 penumpang dan awak pesawat.
Kejadian yang sama terulang pada 1978 ketika sejumlah pesawat jet Uni Soviet menembak jatuh pesawat Korean Air Lines.
Uni Soviet berdalih pesawat Korea Selatan itu tidak merespons peringatan yang dikirim saat pesawat itu memasuki wilayah udara negaranya.
Akibatnya, dua penumpang tewas dan 107 lainnya selamat setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
Kejadian itu membuat hubungan Rusia dan Amerika Serikat memburuk karena Korea Selatan merupakan sekutu Amerika Serikat.
Selanjutnya pada 1988, kapal AS menembak jatuh pesawat Iran Air sehingga menewaskan 290 orang karena ada kesalahan dalam mengidentifikasi pesawat.
Sebagaimana dikutip Reuters, pemerintah Ukraina menyatakan bahwa jatuhnya pesawat Boeing 777 itu akibat tembakan "teroris" dengan rudal darat ke udara saat terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.