Bisnis.com, JAKARTA— Keluarga Abdurrahman Wahid meminta Prabowo Subianto menjelaskan dugaan pernyataan yang bernada merendahkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid, yang disapa Gus Dur, pada wawancara medio 2001 dengan wartawan Amerika Serikat (AS) Allan Nairn.
Hal itu disampaikan oleh keluarga Gus Dur, yakni istri almarhum, Sinta Nuriyah A. Wahid, serta empat anaknya yaitu Allisa Wahid, Yenny Wahid, Anita Wahid dan Inayah Wahid dalam keterangan resminya pada pekan lalu. Mereka telah bertemu wartawan AS Allan Nairn, yang melakukan wawancara dengan Prabowo pada 2001 itu, pada pekan lalu.
Sinta mengatakan pihaknya meminta klarifikasi dari Prabowo terkait dengan pernyataan yang menjadi polemik tersebut. Hal itu agar menjaga situasi untuk tak menjadi fitnah publik berkepanjangan.
"Kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap nondiskriminatif kepada siapapun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik," kata Sinta dalam keterangan resmi yang dimuat dalam blog Nairn.
"Begitu pun sikap menghormati pemimpin bangsa yang terpilih oleh rakyat melaluii mekanisme demokratis, siapa pun dia," tambahnya.
Nairn dalam wawancaranya pada 2001, menyebutkan Prabowo menyampaikan soal fisik Gus Dur saat itu.
"Militer pun bahkan tunduk para presiden buta! Coba lihat dia, bikin malu saja," kata Prabowo, seperti yang disampaikan Nairn. "Lihat Tony Blair, Bush, Putin. Mereka muda dan ganteng. Sekarang presiden kita buta!"
Oleh karena itu, papar Sinta, jika hal tersebut benar adanya maka pernyataan bernada merendahkan terhadap Gus Dur tersebut menjadi kontras dengan masifnya penggunaan figur Gus Dur dalam kampanye yang dilakukan oleh pendukung Prabowo selama ini.
Keluarga Gus Dur juga meminta masyarakat untuk menahan diri dari sikap emosional dan reaktif terhadap persoanan ini, mengingat muncul dalam suasana puncak kampanye Pemilu Presiden 2014.
"Seyogyanya mengedepankan prinsip dialog untuk menggali kebenaran, sebagaimana selalu diteladankan oleh guru kita Al-Maghfurlah Gus Dur," demikian pernyataan resmi keluarga tersebut.
Ketika diminta tanggapannya, Juru Bicara Tim Kampanye Prabowo Subianto—Hatta Rajasa, Tantowi Yahya mengatakan masalah itu tak perlu ditanggapi karena akan membuat besar nama Nairn saja.
“Dia itu orang asing. He’s nobody, dia itu siapa?” katanya saat dikonfirmasi pada hari ini. “ Tak usah ditanggapin, buang-buang energi saja.”
Dalam laporan sejumlah media, Prabowo melalui juru bicara kampanyenya membantah melakukan wawancara tersebut dan menyatakan Nairn memang memiliki hubungan tak baik dengan TNI.
Selain itu, pernyataan Nairn dianggap sebagai bagian dari kampanye hitam yang dikoordinasi oleh sekelompok wartawan asing yang tak menghendaki Prabowo menjadi Presiden.