Bisnis.com, JAKARTA- Pengamat politik Arbi Sanit menilai sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih berkualitas dibandingkan dengan Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang maju di Pilpres 2014.
Dia mengatakan selama era reformasi berjalan, SBY masih bisa menegakkan stabilitas politik secara umum, sehingga iklim ekonomi masih menjadi penopang dengan banyaknya investasi yang masuk.
“Memang sering terjadi kerusuhan dan teror, tetapi selama ini investor tampaknya tetap percaya untuk menanam modalnya di Indonesia, bahkan pertumbuhan ekonomi kita bisa tembus 5-6%,” katanya, Selasa (1/7/2014).
Menurutnya, sosok SBY lebih unggul baik dari segi kemampuan leadership, performa, retorika, hingga komunikasi politik dibandingkan dengan Prabowo dan Jokowi.
Arbi Sanit meragukan jika salah satu kandidat capres-cawapres menang, baik Prabowo maupun Jokowi, keduanya tidak akan dapat membawa negara ke arah perubahan yang signifikan.
Pemerintahan ke depan, kata Arbi, akan mengalami kisruh yang cukup keras dilihat dari ketidakjelasan koalisi yang dibangun kedua kubu saat ini.
“Perolehan suara PDIP dan Gerindra sebagai partai pengusung capres di bawah 20% jelas jadi bukti SBY lebih unggul. Ini akan membuat fraksi terbelah di parlemen nanti. Belum ditambah partai koalisi yang saat ini belum tentu arah,” katanya.
Dia menambahkan kandidat pemenang nanti diragukan sepak terjangnya untuk membawa ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik.
“Integritas mereka masih belum dipercaya. Capres nomor satu diragukan, begitu juga dengan capres nomor dua yang melanggar janji membawa DKI Jakarta lima tahun. Itulah saya bilang omong kosong dengan janji-janji mereka,” katanya.
Sebelumnya, Arbi Sanit menyebut bahwa gagalnya pemerintahan SBY dalam menerapkan program 10 tahun diakibatkan oleh beberapa hambatan yakni hambatan fraksi, partai, parlemen oposisi, dan birokrasi lamban dalam bekerja.